Wisata Bali Disorot Negatif Media Asing, Gubernur Bali Angkat Bicara

Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan duduk di samping tumpukan sampah saat musim angin barat di pesisir pantai Kuta, Bali, Jumat (14/12/2018). Akibat terjadinya musim angin barat di wilayah perairan Bali berdampak pada banyaknya sampah yang hanyut terbawa arus laut sehingga menumpuk di pinggiran pantai kawasan wisata kuta.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Media wisata asal Amerika Serikat, Fodor's Travel mencantumkan Bali dalam daftar pariwisata yang sebaiknya tak dikunjungi untuk tahun 2020.

Menurut Fodor's Travel, Bali tidak direkomendasikan untuk dikunjungi pada 2020 karena berkaitan dengan permasalahan lingkungan, yang selama ini memang menjadi problem lawas dan akut bagi kepariwisataan disana.

Berkaitan dengan rilis tersebut, sontak saja beragam tanggapan pun bermunculan.

Dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Kamis (21/11/2019), mulai dari Gubernur hingga perhimpunan wisata di Bali pun merespon hal tersebut dengan tanggapan yang beragam.

Baca: Istri Ilja Spasojevic Penyerang Bali United Meninggal Dunia, Persib Bandung Turut Berduka

Baca: Fakta di Balik Foto Viral Ahok Berseragam SPBU Pertamina, Ada Sarkasme Soal Hoaks

Tanggapan Gubernur Bali

"Sebenarnya Bali secara umum baik."

"Ada hal-hal (permasalahan) kecil iya," kata Koster di Denpasar, Kamis (21/11/2019) pagi, menanggapi polemik yang dimunculkan dari rilis Fodor's Travel.

Koster menambahkan, dalam waktu dekat akan mengumpulkan para pelaku pariwisata untuk mengidentifikasi sejumlah masalah yang ada.

Beberapa di antaranya adalah turis yang mulai mencuri, mabuk, berantem, kemudian melanggar seperti masuk ke tempat suci dan duduk di tempat yang tidak semestinya.

I Wayan Koster, Gubernur Bali. (Kompas.com)

"Kemudian juga kenakalan dan kriminal lainnya saya kira harus dikelola dengan baik," katanya.

Menurut Koster pemberitaan Fodor's Travel adalah kampanye negatif dari pesaing Bali.

Karena, masih menurut Koster, kondisi Bali secara umum masih baik dengan bukti setiap tahun Bali selalu diputuskan oleh forum masyarakat dunia sebagai destinasi wisata terbaik.

Sedangkan Wakil Gubernur Bali, Cok Ace menilai, pemberitaan media asing yang menyebut Bali tak layak dikunjungi pada 2020 merupakan sesuatu yang berlebihan.

Menurutnya, hal tersebut tak elok untuk diungkapkan.

"Jadi apa yang diungkap kemarin di suatu majalah di Amerika tersebut terlalu berlebihan menurut saya," kata Cok Ace.

Baca: Alasan Media Asing Mengimbau Wisatawan untuk Tidak Datang ke Bali dan Pulau Komodo

Baca: Setelah Lumpuh Selama 26 tahun, Legenda Balap Wayne Rainey Kembali Mengaspal

Baca: 6 Fakta Warga Lombok Timur Tewas usai Berkelahi dengan Anggota Satlantas Karena Tak Terima Ditilang

Ia menyebut, selama ini Bali sudah sering sekali mendapat penghargaan di dunia internasional.

Bali juga tak berhenti untuk terus meningkatkan kualitas pariwisatanya.

Hal tersebut dibuktikan dengan keluarnya aturan-aturan, salah satunya untuk pengendalian sampah plastik.

Namun, Cok Ace akan menjadikan pemberitaan tersebut sebagai bahan koreksi untuk pariwisata Bali.

Koreksi untuk bersama

Menurut Ketua Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Bali, I Nyoman Nuarta, ada hikmah positif dari pemberitaan Fodor's Travel.

Halaman
1234


Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer