Polisi mengatakan bahwa kelelahan Masako karena merawat anggota keluarganya yang sudah lanjut usia mungkin merupakan motif di balik insiden itu.
Hal inilah yang dipercaya polisi sebagai motif pembunuhan berencana tersebut.
Modus pembunuhan yang dilakukan Masako juga mencengangkan.
Tidak disangka, dia membunuh ketiga orang terdekatnya dengan cara mencekik ketiganya hingga tewas, seperti yang ia jelaskan kepada tim penyidik.
Seorang tetangga berusia 60-an mengatakan kepada The Mainichi, "Pasangan itu (Takio dan Masako) tampaknya rukun dan mereka tidak menunjukkan tanda-tanda masalah."
Baca: Kisah Pilu Nenek Lessi, 15 Tahun Jadi Pemulung hingga Diusir Menantu : Tidak Dendam Tapi Sakit
Baca: Kisah Miris Nenek Arpah, Tertipu Tetangga yang Beli Rumahnya Hanya Rp 300 Ribu Karena Buta Huruf
Dilansir oleh tellerreport.com, seorang tetangga juga mengatakan, "perawatan di keluarga tersebut sangat sulit,".
"Masako adalah wanita yang aktif, ceria, dan cerdas, jadi saya tidak bisa percaya kejadian ini," kata seorang pria berusia 90 tahun yang tinggal di lingkungan itu.
“Kadang-kadang, ibu mertua saya dibawa ke rumah sakit dengan ambulans, dan Masako sendiri meninggalkan rumah pagi-pagi dan bolak-balik antara perusahaan dan rumah berkali-kali. Saya pikir itu," imbuhnya.
Banyak masyarakat Jepang berpendapat jika nilai norma sosial yang mendarah daging di Jepang adalah penyebab munculnya motif bagi wanita tersebut untuk membunuh keluarganya.
Jepang sendiri sedang mengalami krisis penduduk di mana tidak ada pertambahan penduduk selama hampir 5 tahun terakhir dan sebagian besar penduduknya sudah sangat tua.