Terakhir, tim berjuluk Maung Bandung ini menundukkan Arema FC tiga gol tanpa balas, di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (12/11/2019).
Berkat hasil tersebut, anak asuh Robert Rene Alberts berhasil meraih poin penuh selama empat pertandingan berturut-turut.
Sebelum mengalahkan Arema FC, Maung Bandung berhasil memetik angka penuh secara berturut atas PSIS Semarang 2-1, Kalteng Putra 2-0, dan Persija Jakarta 2-0.
Baca: Pernah Juarai AFF U-19 2013, Ini Deretan Mantan Bintang Timnas U-19 yang Berlaga di Liga 2
Baca: Kas Hartadi
Catatan positif ini menjadi rekor baru bagi Persib Bandung.
Catatan streak 4 kemenangan itu menjadi rangkaian terpanjang yang dibukukan Persib Bandung musim ini.
Bahkan, inilah kali pertama Maung Bandung menyapu 4 kemenangan tanpa putus sejak kompetisi memakai format Liga 1 mulai 2017.
Sebelumnya, Persib paling banyak meraih 3 kemenangan beruntun yang terjadi pada 4 kesempatan sejak Liga 1 2017 bergulir.
Kejadian pertama terjadi pada periode 29 April-7 Mei 2017 di kompetisi Liga 1 2017.
Kala itu, Persib yang masih diperkuat Michael Essien menaklukkan Sriwijaya FC 2-0, Persegres 1-0, dan Persipura 1-0.
Momen kedua penciptaan streak 3 kemenangan terjadi pada 26 Juli-4 Agustus 2018 dengan menekuk Persebaya 4-3, PS Tira 3-2, dan Sriwijaya FC 2-0.
Tren tersebut hanya dinodai kekalahan 0-1 dari Mitra Kukar sebelum Persib kembali menuai 3 kemenangan beruntun pada 13-23 September 2018.
Korban mereka ketika itu adalah Arema 2-0, Borneo FC 1-0, dan Persija 3-2.
Baca: Robert Rene Alberts
Baca: 5 Fakta Tawon Endhas, Jenis Serangga yang Tidak Bisa Diremehkan, Bisa Tewaskan Manusia
Kemenangan Persib Bandung pada laga kontra Arema FC tidak bisa dilepaskan dari ramuan sang pelatih.
Sama-sama banyak kehilangan pemain utama, pelatih Robert Alberts dan Milomir Seslija beradu strategi di Stadion Si Jalak Harupat.
Untuk pertama kalinya, Robert Alberts menumpuk empat gelandang di tengah.
Mereka adalah Kim Jeffrey Kurniawan, Dedi Kusnandar, Omid Nazari, dan Abdul Aziz.
Strategi ini mengubah kebiasaan Persib Bandung yang menyerang dari sisi sayap, terutama mengandalkan Febri Hariyadi.