W, teman masa kecil Rabbial alias Dedek mengaku terkejut ketika mendengar kabar sahabatnya itu nekat meledakkan diri di Polrestabes Medan.
W, yang tumbuh bersama Rabbial di wilayah Medan Petisah, mengenal Dedek (24) sebagai sosok baik dan tidak pernah aneh-aneh.
Rabbial pernah menjadi ketua Badan Kenaziran Masjid.
"Pelaku baik, dia pernah jadi ketua BKM (badan kenaziran masjid).
Kami enggak menyangka dia berperilaku seperti itu," kata W disekitar lokasi rumah orangtua pelaku, Rabu (13/11/2019), dikutip dari Tribun Medan.
"Mungkin dia terpapar paham radikal itu bukan disini, tapi setelah menikah," sambungnya.
Setelah menikah dan pindah bersama istrinya ke daerah Medan Marelan, ia jarang mendengar kabar dari temannya itu.
Kesaksian lain yang diberikan oleh W, bahwa temannya semasa kecil itu ternyata tidak tamat sekolah.
"Ya, dia enggak tamat sekolah," jelas W.
Informasi yang dihimpun, telah terjadi aksi bom bunuh diri sekitar pukul 08.45 WIB.
Dimana pelaku masuk ke Mako Polrestabes Medan.
Disebutkan bahwa ada orang yang masuk ke Mako Polrestabes Medan menggunakan atribut ojek online (Ojol).
Tak lama berselang setelah masuk terdengar suara ledakan disekitar Kantin Polrestabes Medan.
Dalam foto yang beredar tampak pelaku sudah meninggal dan dalam bentuk badan yang sudah hancur di bagian perut.
Pelaku tampak berada di dekat sebuah mobil berwarna hitam dengan posisi tergeletak di posisi ban depan kiri mobil.
Disinyalir posisi bom diletakkan pelaku di area badan untuk aksi bom bunuh diri tersebut.
Menkopolhukam Mahfud MD angkat bicara tentang bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi sekitar pukul 08.45 WIB.
Ia menepis anggapan polisi kecolongan atas ledakan bom bunuh diri tersebut.