Sebelumnya, serangan udara tentara Israel dilaporkan telah menewaskan seorang komandan jihad Islam Palestina.
Usai jeda satu malam, pasukan militan Palestina melakukan serangan balasan dengan menembakkan roket ke Israel.
Hal ini direspon dengan serangan balasan dari tentara Israel yang dilakukan menggunakan pesawat tempur.
Menteri Kesehatan Gaza menyatakan sekitar 12 warga Palestina dilaporkan terbunuh oleh serangan Israel pada Rabu, (13/112019), seperti dilaporkan BBC.
Sementara di Israel sendiri, hampir 50 orang dipastikan mengalami luka-luka baik fisik maupun mental.
Dilaporkan oleh BBC, (13/11/2019), Para pejabat di Negara Mesir serta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya telah berusaha untuk meredam gejolak yang memanas.
Serangan Masih Berlanjut
Dilaporkan BBC, usai jeda selama enam jam, militan Palestina dilaporkan melanjutkan serangan roketnya pada sekitar pukul 06.30 waktu setempat.
Serangan militan Palestina ini memicu peringatan bahaya di daerah selatan dan pusat Israel.
Pasukan Pertahanan Israel / The Israel Defence Forces (IDF) mengatakan bahwa lebih dari 50 roket telah diluncurkan oleh militan Palestina pada siang hari.
Peluncuran roket ini terhitung total sebanyak 250 roket yang diluncurkan sejak Selasa, (12/11/2019).
Satu roket yang diluncurkan dilaporkan mengenai sebuah pabrik di selatan Kota Sderot, Israel yang dekat dengan perbatasan Gaza.
Media lokal Israel setempat mengatakan, "Belum ada laporan yang masuk perihal korban luka"
Dilaporkan oleh IDF bahwa serangan balasan dilakukan tentara Israel untuk menarget para kelompok PIJ di Gaza pada Rabu, 13/11/2019.
Serangan yang dilakukan tentara Israel ini juta menarget markas militer di wilayah Khan Younis serta pabrik pembuatan senjata roket yang terletak di wilayah selatan perbatasan.
Sementara pihak Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh negara Hamas menuturkan bahwa sekitar 12 orang telah terbunuh.
Kelompok militan Palestina, PIJ, mengonfirmasi bahwa korban tewas adalah termasuk anggota sayap militernya, Brigade al-Quds .