Viral Tweet Penggalangan Dana untuk Nikah dan Cicil Motor di Kitabisa, Ini Tanggapan Timmy

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar penggalangan dana melalui Kitabisa (Screenshot Kitabisa/Kompas.com)

Dikutip dari Kompas.com, pemuda kelahiran padang, Sumatera Barat 27 Desember 1991 tersebut mengaku mendirikan Kitabisa karena terinspirasi ayahnya yang selalu mengajarkan untuk memiliki jiwa social yang tinggi.

Selain itu, Timmy juga mendapat iinspirasi dari akademisi dan praktisi bisnis, sekaligus Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali saat dia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Dai situ, kemudian Timmy menggabungkan dua hal tersebut yaitu tentang berbuat baik, kreatif serta tekad kuat hingga terbentuklah platform Kitabisa.

Di awal-awal berdiri pada 2013, Timmy mengaku kesulitan mengembangkan perusahaan rintisan.

Kitabisa belum tumbuh menggembirakan.

Belum lagi dia bersaing dengan platform-platform kelas atas pada waktu itu, seperti Gojek, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dan sebagainya.

Bahkan untuk mencari investor saja, Timmy harus mati-matian mencari peluang dan mengalahkan lawan-lawannya.

Jarang sekali investor melirik platform kegiatan kewirausahaan sosial karena kerap disebut sebagai proyek sesaat.

"Kewirausahaan sosial adalah bisnis dengan konsep untuk memecahkan masalah ekonomi sosial. Namun, tidak sedikit yang menganggap, kewirausahaan sosial adalah proyek sesaat," ujar Timmy.

Meski merasakan banyak kesulitan, Timmy menagaku dirinya tidak patah semangat.

Mengingat dirinya bukan berasal dari IT, dia tidak malu menjalin jejaring pertemanan dengan para ahli IT.

Hingga akhirnya kerja keras Timmy mulai terlihat hasilnya.

Baca: Pendaftaran CPNS 2019 Dibuka Besok 11 November 2019, Ini Berkas dan Persyaratan yang Harus Disiapkan

Baca: Tak Hanya Maia Estianty dan Dian Sastrowardoyo, Berikut Deretan Artis yang Juga Keturunan Pahlawan

Kitabisa.com semakin berkembang dan mulai menjadi aplikasi yang banyak dikenal orang.

Bermula dari webisite, Kitabisa.com kemudian meluncurkan aplikasi pada 2017.

Konsep berdonasi dari platform Kitabisa dibuatnya sedemikian mudah, sama halnya dengan belanja online.

Kapan saja bisa diakses dengan beragam tujuan sosial.

"Kami berupaya untuk menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk berdonasi kapan saja secara online untuk beragam tujuan sosial, personal, dan kreatif," kata Timmy.

Dengan menggunakan teknologi informasi masa kini, dia membuat konsep "menjemput bola" bantuan.

Sebab, platform tersebut bisa mempertemukan mereka yang membutuhkan bantuan dan pemberi donasi dalam satu wadah.

Kini, Kitabisa telah menyalurkan lebih dari Rp 500 miliar lebih donasi bagi pihak yang membutuhkan.

Halaman
123


Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer