Dalam teks Galland dan terjemahan Richard Burton 1885 yang populer dalam bahasa Inggris, Aladdin dikisahkan hidup di sebuah kota yang ada di China.
Ilustrasi kisah-kisah dari era Victoria menggambarkan kisah dan karakternya sebagai orang China.
Latar dan etnisitas karakter mulai bergeser dari barat ke Arab dan Timur Tengah ketika kisah ini diceritakan di layar lebar di awal abad ke-20.
Dalam cerita Disney tentang kisah itu, Aladdin pandai, banyak akal, dan setia, tetapi diremehkan karena ia miskin.
Dalam cerita Richard Burton, Aladdin digambarkan sebagai sosok yang dangkal, malas, dan serakah.
Ayahnya meninggal karena putranya menolak untuk belajar perdagangan.
Baca: Walter Elias Disney (Walt Disney)
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 17 Juli 1955 Disneyland Pertama Kali Dibuka
5. Aladdin tidak yatim piatu
Dikutip dari National Geographic, Aladdin sebenarnya bukanlah yatim piatu seperti yang digambarkan dalam cerita Disney.
Aladdin sebenarnya tinggal bersama ibunya.
Ibu Aladin adalah orang yang pertama kali menggosok lampu dan melepaskan jin.
6. Terdapat dua jin
Aladdin mempekerjakan dua jin kuat unutk membantunya di The Arabian Nights.
Satu menghuni lampu ajaib, dan satu lagi cincin ajaib.
Kedua roh datang membantu Aladdin di berbagai titik dalam cerita, mengabulkan keinginannya dan membantunya keluar dari tempat yang sempit.
7. Ada lebih dari tiga permohonan
Setelah Badr al-Budur tidak lagi menikah, Aladdin mulai membujuknya dengan sungguh-sungguh, menggunakan banyak keinginan dari jin untuk mempesonakannya dan ayahnya dengan emas, perhiasan, istana yang indah, pelayan, prajurit dan kuda yang bagus.
Setelah pasangan menikah, harapan berlanjut, dan harta yang lebih luar biasa dan kekayaan bertambah.
8. Sang Putri sudah bertunangan ketika bertemu Aladdin
Setelah melihat sekilas wajah putri sultan, yang disebut Badr al-Budur (bukan Jasmine) dalam cerita itu, Aladdin mengejarnya dengan memberikan hadiah pada ayahnya.