“Ya diambil hikmahnya saja.
Saya ndak marah sama komentar-komentar orang,” tuturnya.
Ia mengatakan garasi itu sudah dibangun beberapa tahun silam sejak mendiang ayah Clara masih hidup.
Si kanopi memang difungsikan sebagai tempat parkir mobil sebab di rumah itu tak tersedia garasi.
“Waktu ayah Clara masih hidup ya memang buat parkir mobil.
Tapi ada ramai-ramai seperti ini,” ujarnya.
Sri menyadari bahwa tindakan memasang kanopi di depan rumah yang memakan jalan umum adalah sebuah kesalahan.
Namun, ia memutuskan tidak akan membongkarnya.
“Biar nanti ini untuk berteduh orang asongan atau pengemis.
Di sini kan banyak pengemis, biar kalau istirahat bisa di sini,” kata dia.
Sri mengatakan telah memindah mobil Mitsubishi Pajero warna hitam yang sebelumnya terparkir di bawah kanopi.
Kini, mobil itu dititipkan di rumah teman putranya.
“Mobilnya setelah kasus ini ramai sudah ndak di sini.
Dititipkan ke garasi teman anak saya. Sudah ndak saya taruh sini lagi,” tutup dia.
Dilansir dari TribunMadura, sebuah foto diunggah di Instagram yang menunjukkan ada mobil yang terparkir di pinggir jalan depan rumah warga.
Namun, foto itu menuai beragam reaksi dari netizen.
Hal itu karena terdapat sebuah atap atau kanopi yang memayungi mobil tersebut.
Postingan Instagram itu juga dilengkapi caption.
Dari pantauan kompas.com pada Sabtu (2/11/2019), akun Instagram @makassar_iinfo mengunggah dua buah foto.