Rocky menilai, ancaman yang disampaikan Mahfud MD justru belum menjelaskan tentang arti kata radikal.
"Sementara dia enggak bisa tunjukkan yang mana yang disebut radikal," ucap Rocky.
"Di kepala atau perbuatannya yang radikal?," imbuhnya melanjutkan.
Rocky menerangkan bahwa radikal jika tak diwujudkan dalam perbuatan itu tak berbahaya.
"Kalau perbuatan radikal ada di kepala itu enggak ada efek apa-apa, setiap orang bisa berimajinasi tentang kekerasan," kata Rocky.
"Karena memang mengaktifkan kekerasan juga bagian dari survive, perlindungan oleh hukum evolusi."
Kemudian, Rocky Gerung menyinggung tentang hak veto yang diberikan Jokowi pada Mahfud MD.
"Lalu dikasihlah hak veto Pak Menko untuk menguji kebijakan menteri pertahanan," kata Rocky.
"Sebetulnya dasarnya adalah ketakutan presiden untuk memberi kepercayaan pada menterinya mengatur bidang pertahanan, jadi buat apa diveto."
Rocky menilai pemberian hak veto pada Mahfud MD itu cukup aneh.
"Veto kan haknya presiden di sidang paripurna, kenapa diwakilkan pada menko? Yang juga urusan menko kan bukan memveto menterinya kan," terang Rocky.
Baca: VIDEO Irma Suryani Emosi dengan Rocky Gerung Sambil Tunjuk-tunjuk: Anda Paling Dungu di Indonesia
Rocky juga menduga adanya persaingan kekuasaan antara Prabowo dengan Mahfud MD.
"Jadi terlihat persaingan pertama antara gesture publiknya Prabowo dengan gesture publiknya menko nya, yaitu Pak Mahfud," ujarnya.
"Dan terlihat orang menganggap bahwa Profesor Mahfud terlalu mempromosikan kekuasaan."
Rocky Gerung menilai masuknya Prabowo Subianto tidak membawa perubahan signifikan dalam Kabinet Jokowi.
"Enggak ada yang signifikan, karena keputusannya pasti keputusan sidang kabinet kan."
"Jadi apapun yang diusulkan oleh Prabowo kalkulasi ekonominya akan diperiksa oleh Menteri Keuangan, kesehatan enggak," ujar Rocky Gerung.