Harapan dan Tanggapan Novel Baswedan terkait Kasusnya Tak Kunjung Terungkap hingga Dituding Rekayasa

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Adya Rosyada Yonas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik KPK Novel Baswedan sedang diskusi di Lobi Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/04/2019). Acara tersebut memperingati 2 tahun atas penyerangan Penyidik KPK Novel Baswedan hingga sekarang kasusnya belum terungkap. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus penyerangan yang dialami Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dituding hanya rekayasa.

Novel Baswedan pun menanggapi tudingan dari seorang warganet itu.

Tuduhan muncul karena ada cuplikan video yang menunjukkan Novel Baswedan dapat melihat setelah diserang orang tak dikenal.

Melalui keterangan tertulis yang disampaikan kuasa hukumnya, Alghiffari Aqsa, Novel menjelaskan bahwa video itu diambil pada kurun waktu April-Juli 2017.

Novel mengatakan, saat itu ia belum menjalani operasi osteo odonto keratoprosthesis (OOKP).

Penyidik KPK Novel Baswedan serta sejumlah aktivis antikorupsi dan wadah pegawai (WP) KPK memperingati 500 hari penyerangan air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan, di gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11/2018). Peringatan digelar untuk mendorong pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyelesaikan kasus-kasus penyerangan terhadap para aktivis. WP KPK juga mengaitkan kasus tersebut dengan tewasnya aktivis HAM, Munir Said Thalib pada 2004 lalu (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Saat itu belum dilakukan operasi OOKP pada mata kiri saya karena Prof Donald Tan sedang upayakan dengan stem cell dengan cara dipasang selaput membran plasenta pada kedua mata saya untuk menumbuhkan jaringan yang sudah mati," kata Novel, Selasa (5/11/2019), dikutip dari Kompas.com.

Novel mengaku upaya tersebut tidak menemui hasil hingga Agustus 2017.

Dalam waktu enam bulan diperkirakan kedua mata Novel tak dapat melihat sepenuhnya.

Baca: Novel Baswedan

Baca: Baru Dilantik, Jokowi Beri Waktu Satu Bulan kepada Kapolri Baru untuk Ungkap Kasus Novel Baswedan

Novel baru saja menjalani operasi OOKP yang akhirnya membuat kondisi mata Novel terlihat rusak seperti yang terlihat saat ini.

"Saat itu bila orang lihat mata kiri saya seperti tidak sakit, bahkan tidak merah dan bening, seperti kelereng."

"Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang," ujar Novel.

Bahkan, Novel menganggap wajar jika orang awam mengira dirinya tidak sakit.

Novel mengaku bahwa proses pengobatannya masih berjalan dan didampingi oleh perwakilan dari KPK.

Ia memastikan jika setiap perkembangan dan proses pengobatan dirinya selalu dilaporkan kepada pimpinan KPK.

Sebelumnya, beredar video viral di media sosial terkait kasus penyerangan Novel Baswedan dituding rekayasa.

Dalam video tersebut terdapat seorang perempuan yang mempertanyakan kebenaran kasus Novel karena ia melihat pada tayangan telivisi yang memperlihatkan Novel Baswedan masih bisa melirik dengan kondisi matanya itu.

"Video tersebut di-share 19 April dan kejadian dia kena siram air keras itu kalau enggak salah tanggal 19 April."

"Yang aku pertanyakan, saat Novel Baswedan tertangkap kamera dari TV NET, kalau dia sedang disorot sama TV NET gitu, kok matanya masih bisa melirik seperti biasa ke arah kamera."

"Sedangkan katanya kena air keras," ujar perempuan dalam video tersebut.

Idham Azis dituntut usut kasus Novel Baswedan

Kapolri Jendral Pol Idham Azis di ruang konferensi pers kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019). Idham mengunjungi kantor KPK untuk bersilaturahmi sekaligus membangun sinergi Polri dengan lembaga-lembaga atau kementrian di Indonesia. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS (TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS)
Halaman
12


Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Adya Rosyada Yonas
BERITA TERKAIT

Berita Populer