Dedi Mulyadi Sebut Seragam ASN Mirip Pakaian Berburu Belanda, Usulkan Diganti Baju Khas Nusantara

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seragam ASN ternyata warisan Belanda yang merupakan seragam untuk berburu.

Dedi juga memberi saran agar lebih baik menggunakan bahan dan gaya bernuansa nusantara.

"Selain itu, seragam ASN saat ini juga semi-militeristik dan warisan Orde Baru, sehingga harus dihapus dan diganti dengan baju khas nusantara," tegas Dedi.

Baca: Dedi Mulyadi

Baca: Dedi Mulyadi Usulkan Jawa Barat Digabung dengan Jakarta, Ini Alasannya

Usulan mengenakan baju nusantara

Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto bersama istri jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Mantan Bupati Purwakarta dua periode tersebut menyebut pemerintah mestinya menorong ASN dan pejabat pemerintah untuk mengenakan pakaian atau seragam berbasis budaya nusantara.

Pakaian tersebut juga disesuaikan dengan iklim dan budaya masing-masing daerah kerja ASN.

Begitupun dengan pakaian ata seragam angota legislatif.

Pakaian yang dikenakan disesuaikan dengan daerah representatif masing-masing.

"Sehingga akan tercipta keragaman budaya dan identitas budaya mereka tidak terhapus," kata Dedi.

Meskipun demikian yang dimaksud oleh Dedi bukan pakaian adat.

Dedi meyatakan pakaian khas daerah bisa disesuaikan dengan mode atau fashion masa kini.

Menurut Dedi yang terpenting adalah tetap mengandung nilai kepantasan.

"Karena dalam hal ini yang terpenting adalah pakaian ASN tidak seragam di semua daerah. Bisa disesuikan dengan budaya di masing-masing daerah tetapi tetap fashionable (model mengikuti zaman)," tandas Dedi.

Celana cingkrang bukan budaya Arab

Celana Pangsi (tokopedia.net)

Selain menyatakan usulannya tentang penggantian seragam dinas ASN dan pejabat negara, Dedi juga memberikan komentar terkait larangan celana cingkrang.

Menurut Dedi celana cingkrang bukan merupakan budaya Arab namun budaya Nusantara.

Hal tersebut karena celana cingkrang di Jawa Barat disebut pangsi adalah celana para petani warna hitam untuk mengolah sawah.

"Nah, sebenarnya celana cingkrang itu bukan budaya Arab, malah budaya Nusantara. Orang-orang Sunda yang pergi ke sawah biasa menggunakan celana cingkrang, warna hitam. Itu yang disebut pangsi," kata Dedi.

Dedi menyetujui celana jenis tersebut cocok dikenakan oleh orang lapangan seperti penyuliuh pertanian atau kehutanan.

Terlebih model celana cingkrang yang longgar dan memiliki ujung diatas mata kaki akan membuat penggunakanya bebas bergerak serta tidak takut kotor.

Sarung Ma'ruf Amin

Baca: 8 Artis Ini Ternyata PNS Loh, Bahkan Ada yang Jabatannya Tinggi, Siapa Saja?

Baca: Marahi ASN dan PNS yang Dukung Khilafah, Menteri Agama: Keluar Indonesia, Keluar dari Wilayah Ini

KH Maruf Amin yang kerap mengenakan sarung (Instagram/@angbeenrishi)
Halaman
123


Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer