Meskipun demikian penyelidikan mengenai meninggalnya Marni akan dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut.
Setelah ditemukan EA dan jasad Marni segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Dari informasi yang dihimpun oleh Kompas, sebelumnya Marni meminjam ponsel milik seorang saksi, Ratih (23) pada Jumat (23/10/2019).
Hal tersebut dilakukan Marni untuk memesan ojek online sekitar pukul 18.00 WITA.
Namun semenjak kejadian tersebut, Marni tidak lagi kelihatan.
Dilansir Tribun Makassar, berdasarkan identitas yang ditemukan di TKP, Marni merupakan perempuan yang lahir di Ujung Pandang pada 1980.
Diketahui juga Marni terakhir kali memiliki alamat domisili di Kabupaten Maros, Makassar.
"Jadi kita tadi terima telefon dari warga sekitar jam setengah 5, bahwa ada penemuan mayat dan disamping korban itu ada anaknya perempuan yang masih berusia dua tahun," kata Kompol Arif.
Marni lanjut Kompol Arif, diperkirakan meninggal dunia sejak dua hari lalu. Terbukti dengan bau menyengat yang ada di lokasi.
"Dari hasil koordinasi dengan dokpol, korban (Marni) diperkirakan meninggal dunia sudah dua hari. Jadi dua hari ini anaknya bersama ibunya yang sudah meninggal," ujarnya.
Baca: Kronologi Pemerkosaan Tragis yang Dialami Siswi SMA Daarul Aitam dan Ditemukan 3 Hari Kemudian
Baca: Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sulli Pernah Akui Hidupnya Kosong dan Ia Hanya Berpura-pura Bahagia
Berdasarkan pantauan Tribun Makassae di lokasi kejadian, ketika ditemukan, EA tampak tidak mengetahui jika sang ibu yang ditemaninya tersebut telah meninggal dunia.
Meninggalnya Marni diketahui oleh seorang warga setelah mencium aroma bau menyengat dalam kamar kos yang dihuni EA dan sang Ibu.
Diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko seperti yang dilansir Tribunnews, yang pertama kali mengetahui adalah sang pemilik kos, Ratnawati.
Ratnawati pada saat tersebut hendak menagih uang sewa kos kemudian mencium bau tidak sedap dari kamar Murni.
Sebelumnya Ratna sempat mengetuk pintu kos Marni yang dikunci dari dalam.
Mendengar suara tangisan EA dari kamar tersebut, Ratna kemudian segera mencari bantuan kepada para tetangga.
"Usai mendengar tangisan itu, saksi mencari pertolongan dan memberitahu tetangganya perihal tangisan anak-anak dan bau tak sedap tersebut," ujar Indratmoko.
Tidak lama setelah memanggil saksi lainnya, ketua RT dan Bhabinkamtibmas setempat mendatangi kos tersebut kemudian membuka paksa kamar kos.
Warga sekitar yang menyaksikan terkejut melihat tubuh Marni terbujur kaku dan dipeluk oleh sang Anak.
Polisi yang tiba di lokasi langsung membawa EA untuk dirawat dan jasad sang Ibu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.