Unggahan Penistaan Agama di FB Diduga Picu Kerusuhan di Bangladesh, Kuil dan Rumah Warga Dibakar

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga meluapkan emosinya hingga bersitegang dengan kepolisian. Kerusuhan mengakibatkan sejumlah warga tewas, beberapa rumah dan bangunan ibadah dibakar

Aksi Demonstrasi dan Usaha Meredakan Ketegangan

Dilaporkan sekitar ratusan masyarakat muslim di Bangladesh melakukan aksi demonstrasi di Kota Borhanuddin, - sekitar 195 km - dari Ibukota, Dhaka, Bangladesh.

Aksi ini dilakukan untuk memprotes unggahan di media sosial yang diduga dilakukan oleh seorang pria beragama Hindu.

Pejabat pemerintahan lokal mengakui pihaknya telah menggelar mediasi untuk meredakan ketegangan.

Kendati telah dilakukan usaha meredakan ketegangan, para demonstran meluapkan emosinya dengan menyerang aparat keamanan setempat.

Kerusuhan antarkedua entitas ini pun berlangsung.

Pihak keamanan terlihat membalas serangan demonstran dengan menembakkan gas air mata dan peluru kosong.

Sarkar Mohammad Kaisar selaku perwira senior di Distrik Bhola mengaku menembakkan peluru kosong untuk melakukan pertahanan diri.

"Kami menembakkan peluru kosong  untuk melindungi diri ketika sebagian demonstran mulai melemparkan batu ke arah kami dan memaksa kami berlindung di dalam gedung," ujar Sarkan.

Terpicu Kemarahan

Berdasarkan keterangan resmi setempat, setidaknya 100 orang menjadi korban luka-luka.

Sepuluh di antaranya adalah dari pihak kepolisian.

Dilaporkan oleh Deutsche Welle (DW), (21/10/2019), para demonstran yang berasal dari kelompok konservatif terpicu kemarahannya untuk turun ke jalan setelah melihat unggahan di media sosial yang berisi ajakan untuk melakukan balas dendam.

"Monster ini mengecam Rasul kami dan puterinya, Fatima. Semoga Allah menggerakkan para hakim untuk menggantung orang ini," kata salah seorang pengguna di Facebook, seperti dikutip dari Deutsche Welle (DW).

Setelah dilakukan penyelidikan, seorang pria yang dituduh melakukan penistaan ini mengaku akun media sosialnya telah dibajak oleh orang lain.

Klaim tersebut dibenarkan oleh pihak kepolisian usai ditangkapnya tiga pria yang diduga adalah pelaku utama yang meretas akun korban.

Baca: Begini Respons Hanura saat Kadernya Tak Masuk Jajaran Kabinet Indonesia Maju Jokowi

Identitas Pelaku

Seorang laki-laki bernama Biplob Chandra Shuvo ditengarai mengunggah ujaran kebencian.

Pihak kepolisian mengaku bahwa postingan milik Shuvo yaitu sebuah tangkapan layar percakapan antara akun milik Shuvo dengan temannya diunggah pada Jumat siang dan mengundang kemarahan warga.

Polisi kemudian menahan terduga pelaku tersebut guna dilakukan penyelidikan dan menahan dua lainnya untuk diinterogasi.

Halaman
123


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer