"Risikonya, salah satu sektor akan menjadi anak tiri. Itu terjadi di periode 2009-2014," tambahnya.
Anang beranggapan pula, secara filosofis, yuridis, dan sosiologis penggabungan ini menabrak prinsip dasar rencana ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi baru di Indonesia.
Baca: Fakta Menarik Gista Putri, Sosok Istri Wishnutama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Karena itu, suami Ashanty ini menambahkan, penyatuan tersebut dapat menimbulkan kesan kemunduran atas capaian yang telah dilakukan Jokowi dalam periode pertamanya.
"Kita bermimpi SDM Indonesia unggul, namun mimpi itu bertolak belakang dengan rencana penggabungan ini. SDM unggul itu tercipta jika kita fokus dan teguh pada aturan yang kita buat sendiri," ujar Anang mengingatkan.