Suhu udara panas ini berpotensi membawa risiko untuk kesehatan, satu contohnya adalah heat stroke.
Dikutip kembali dari Kompas.com, heat stroke adalah kondisi yang disebabkan oleh badan yang terlalu panas dan biasanya terjadi karena paparan yang lama atau aktivitas fisik yang dilakukan dalam keadaan bertemperatur tinggi.
Heat stroke adalah kondisi serius yang berpotensi mengancam hidup seseorang.
Ada dua penyebab heat stroke, yaotu paparan di lingkungan yang panas dan aktivitas yang berat.
Berada di tempat panas memicu peningkatan temperatur inti tubuh dan juga peningkatan suhu tubuh juga bisa diakibatkan dari aktivitas fisik yang pada di cuaca yang panas.
Gejala yang terjadi saat mengalami heat stroke adalah seperti merasakan kram otot, kelelahan, sakit kepala, pusing, rasa ingin pingsan, dan mual.
Sementara gejala-gejala serius yang mengindikasikan heat stroke seperti kulit pucat kemerahan atau kering, kebingungan, kesulitan berjalan, pupil terdilatasi, muntah, detak jantung cepat, napas cepat, kejang-kejang, dan tidak sadar.
Beberapa langkah pencegahan bisa dilakukan saat mengalami heat stroke seperti banyak minum air putih, tetap berada di ruangan dengan pendingin ketika mulai terasa hangat, pakai baju ringan terutama bahan yang dapat meloloskan udara atau longgar.
Kemudian menghindari aktivitas berat pada waktu-waktu terpanas yang terjadi antara pukul 10.00 hingga 16.00, kemudian juga mengonsumsi lebih sedikit kopi atau alkohol karean dapat menyebabkan dehidrasi.
Lalu bagaimana jika sudah telanjur mengalami heat stroke?
Upaya pertama yang dapat dilakukan adalah menurunkan suhu tubuh dari luar, seperti melepaskan baju ketat, menyemprotkan air, meniupkan udara segar atau membalut tubuh secara longgar dengan kain basah.
Tak hanya itu, bisa dilakukan kompres es pada leher, kunci paha, dan ketiak untuk mempercepat pendinginan.
Tapi tentu saja tidak cukup hanya melakukan perawatan di rumah.
Baca: Diisukan Jadi Menteri Pertanian, Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo Mencapai Rp 18 Miliar
Baca: Inilah Mobil Mewah yang akan Dipakai Para Menteri Jokowi Jilid 2
Jika mengalami tanda-tanda atau gejala-gejala heat stroke, lebih baik segera mencari pertolongan medis.
Kasus-kasus kronis terkadang membutuhkan bypass kardiopulmoner, di mana darah dialihkan dari jantung dan paru-paru ke dalam "mesin", didinginkan, dan dikembalikan ke tubuh.
Pada beberapa kasus, diperlukan pula perawatan anti kejang atau relaksasi otot.
Orang yang terkena heat stroke biasanya harus dirawat di rumah sakit untuk diuji komplikasi yang dideritanya setelah hari pertama.