“Kesimbangan primer juga lebih baik ya. Ini indikator yang cukup baik dan diterima oleh para pelaku pasar,” katanya.
Bahkan berbagai lembaga internasional memberikan peringkat layak investasi untuk surat utang Indonesia saat Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan.
Sosok berpengalaman seperti Sri Mulyani juga dinilai sangat dibutuhkan di pemerintahan 5 tahun ke depan.
Sebab ancaman resesi global membayangi banyak negara. Sementara tantangan di dalam negeri juga tak kalah berat.
Baca: Inilah Mobil Mewah yang akan Dipakai Para Menteri Jokowi Jilid 2
Berbeda dengan Joshua yang menilai postif, Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah justru pesimis pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih dari 5 persen.
Hal tersebut dikatakan Piter saat dimintai tanggapannya soal Sri Mulyani yang kembali menjabat Menteri Keuangan di Kabinet Kerja Jilid 2.
“Kembalinya Sri Mulyani sebagai Menkeu Itu artinya kita tidak akan mengalami lompatan pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun ke depan. Perekonomian akan terjebak di pertumbuhan sekitar 5 persen,” ujar Piter saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/10/2019).
“Mimpi menjadi negara besar di tahun 2045 simpan saja di laci,” sambungnya.
Piter menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih dari lima persen jika Sri Mulyani berani mengubah pola kebijakannya.
Menurut Piter, kebijakan yang sudah mendorong pertumbuhan baiknya diimbangi dengan kebijakan fiskal yang menstimulus pertumbuhan ekonomi.
“Jangan takut untuk melebarkan defisit, harus berani menghadapi kritik atas terus bertambahnya utang pemerintah. Fokus kepada pertumbuhan ekonomi,” kata Piter.
Baca: Jadi Menteri, Mahfud MD Sempat Telepon Keluarga Minta Doa Keselamatan, Ibunda Ungkap Masa Kecilnya
Tokoh yang dipanggil Senin (21/10/2019) kemarin ialah mantan Ketua MK Mahfud MD, bos Gojek Nadiem Makarim, pengusaha Erick Thohir, dan bos Net TV Wishnutama.
Tampak hadir pula Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman, lalu Menteri Perindustrian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Jokowi juga memanggil Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beserta wakilnya Edhy Prabowo.
Selasa ini hadir mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Ada pula mantan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Wakil Bendahara Umum PDI-P Juliari Batubara, mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.