Erick Thohir adalah pemilik Mahaka Group, perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment.
Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast) yakni Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising, penerbitan (publishing) yakni Harian Republika,Golf Digest, digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan
Selama Pilpres 2019 berlangsung, dia adalah ketua tim sukses Jokowi-Ma’ruf Amin.
Namanya disebut-sebut berpeluang besar menjadi menteri Kabinet Kerja Jilid II.
Pada usia 35 tahun, Nadiem Makarim berhasil mengembangkan startup baru yang kini meraih level Decacorn.
Pada 2006, Nadiem Makarim memutuskan bergabung dengan Mckinsey & Company yang berbasis di Jakarta.
Ia direkrut menjadi konsultan manajemen.
Nadiem bekerja di perusahaan tersebut selama 3 tahun.
Ia juga bekerja di Zalora Indonesia sebagai Co-Founder serta Managing Editor.
Nadiem kemudian memutuskan keluar dari Zalora dan bekerja di Kartuku sebagai Chief Innovation Officer.
Pada 2011, Nadiem Makarim mulai merintis Go-Jek.
Go-Jek merupakan aplikasi pesan ojek online yang telah berkembang besar di Indonesia.
Bos Go-Jek ini juga telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar Rp 9,9 triliun per tahun kepada perekonomian Indonesia.
Selain Erick Thohir dan Nadiem Makariem, Presiden Jokowi juga memanggil Christiany Eugenia Tetty Paruntu, bupati Minahasa Selatan.
Tetty Paruntu adalah bupati Minahasa Selatan periode 2010-2015 dan 2016-2011.
Dia merupakan anak mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie Paruntu.
Sementara itu, ibunya seorang politikus yaitu Jenny Y Tumbuan.
Tetty sempat pindah ke Inggris dan mengenyam pendidikan menengah di arry Carlton Comprehensive School, Suthon Bomington, Inggris.
Selanjutnya, dia melanjutkan pendidikan di Pitman College jurusan Manajemen Bisnis.
Dia juga tercatat pernah menempuh pendidikan di West London Collage mengambil jurusan Sistem Informasi Management.
Pada1990, Tetty kembali k Indonesia dan melanjutkan pendidikan formal di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia MAYAGITA.