Fadli Zon Soal Isu Prabowo Jadi Menhan : Kadang Kepentingan Kelompok dan Partai Harus Dikorbankan

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama.

"Gerindra sampai sekarang ini tidak aktif melobi ya. Harus dipahami Gerindra dalam posisi siap duduk sebagai oposisi atau dalam pemerintah," kata Dahnil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Dahnil Anzar Simanjuntak (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Sejumlah nama dari Partai Gerindra santer dikabarkan berpeluang jadi menteri Jokowi, termasuk Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut dikabarkan akan menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Kabar tersebut juga didengar oleh pihak istana.

Meskipun juru bicara Prabowo membantah, pihak Istana Kepresidenan tak menepis namun juga tak mengiyakan.

Dikatakan tenaga ahli di Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin, jika kabar tersebut benar, ia bersyukur.

"Kalaulah nanti benar seperti yang ditulis banyak orang dan yang kita dengar terkait kemungkinan beliau menjadi menteri pertahanan atau lain-lain, saya Alhamdulillahirabbil'alamin," kata Ngabalin di Jakarta, Rabu (16/10/2019), dikutip dari Kompas.com.

Prabowo dinilai memiliki karier militer yang gemilang.

Menurutnya, karier militer tersebut akan berdampak dalam sistem pertahanan negara.

"Karena pasti sudah punya latar belakang militer yang luar biasa. Kita tahu itu akan memberikan kontribusi terhadap kerja sistem pertahanan negara," tambahnya.

Berbeda dengan Ali Ngabalin, wakil presiden Jusuf Kalla justru enggan menanggapi lebih lanjut soal isu tersebut.

Jusuf Kalla menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa bertajuk ''Terima Kasih Pak JK'' yang tayang di Trans TV pada Rabu (16/10/2019).

Dalam kesempatan tersebut, awalnya Najwa Shihab menuturkan sifat JK yang selalu terbuka pada wartawan.

Selama ini JK dikenal berusaha untuk menerima semua pertanyaan wartawan.

JK lalu menyebut bahwa dirinya berusaha untuk terbuka dan memang diakuinya ia mampu menjawab segala pertanyaan.

Untuk meyakinkan, Najwa Shihab pun memberikan pertanyaan yang cukup menggelitik.

Najwa Shihab secara terang mempertanyakan apakah Prabowo layak menjadi menteri Jokowi.

"Kalau gitu saya to the point aja nih. Pak Prabowo cocok nggak jadi menteri Pak Jokowi?" tanya Najwa, dikutip dari tayangan di YouTube Najwa Shihab.

Pertanyaan Najwa lalu disambut tawa JK dan hadirin yang di studio.

"Itu masalah koalisi," jawab JK.

Halaman
123


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer