"Jadi temanya, dari Yogyakarta untuk Indonesia, Surabaya untuk Indonesia, dan Kuningan untuk Indonesia, serta menyusul daerah-daerah lainnya," kata dia.
Seluruh parade yang dilaksanakan di kota-kota tersebut, kata dia, merupakan gagasan dari komunitas milenial maupun tokoh wilayah setempat.
Baca: Kontradiktif soal Demo saat Jokowi Dilantik: Panglima-Kapoda Larang Demo, Jokowi Izinkan Demo
Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana Syukuran Inagurasi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 Handoko mengatakan, meskipun digelar sejumlah hiburan, tetapi tidak ada kesan hura-hura atau pesta pora didalamnya.
Hal tersebut untuk menghormati situasi dan kondisi yang terjadi di tanah air, salah satunya di Maluku dan Papua.
"Hari ini situasinya memang sedang banyak gempa di Maluku, Papua, sehingga acara ini kami hindarkan dari kesannya pesta hura-hura.
Acara ini ungkapan syukur maka tidak akan ada acara yang sifatnya hura-hura," kata Handoko.
Dia mengatakan, panitia acara menghindari pesta hura-hura dan lebih mengarahkan acara perayaan pelantikan untuk mensyukuri terpilihnya kembali Jokowi.
"Lebih pada prosesi mensyukuri dan merayakan dalam artian tidak ditafsirkan hura-hura atas pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin," kata dia.
Rencananya, panitia perayaan syukuran pelantikan Jokowi-Ma'ruf akan menyampaikan lebih detail lagi terkait acara tersebut pada Kamis (17/10/2019) nanti.
--