Cuitan Wanda Hamidah tersebut ternyata sudah ditulis pada tahun 2014 dan kini menjadi kenyataan sehingga dijuluki peramal ulung.
Warganet menganggap bahwa tweet yang ditulis oleh Wanda Hamidah kini menjadi kenyataan.
Padahal sebelumnya yang dia tulis belum pernah terjadi.
Dilansir oleh WartaKotaLive.com, melalui media sosial Twitter Wanda Hamidah menyebarkan kultwit.
Salah satu cuitan Wanda Hamidah yang kini menjadi kenyataan adalah :
"Nanti punya anak terus hilang engga pulang2 krn mengkritisi pemerintahan, baru nyesel," tulisnya akun @wanda_hamidah pada 4 Juni 2014.
Baca: MENDADAK Populer, Postingan Wanda Hamidah 2014 Silam Jadi Trending Topic Twitter
Cuitan tersebut kini diartikan dengan peristiwa sejumlah ibu-ibu yang mencari anak-anaknya yang hilang setelah terjadinya demonstrasi mahasiswa dan siswa STM.
Hingga kini banyak anak-anak mereka yang belum pulang.
Sejumlah ibu bahkan menangis histeris saat perlakuan kekerasan diterima anaknya sampai kepala mereka pecah.
Selain tidak bersenjata, kalangan pelajar dan mahasiswa yang berdemonstrasi juga bukan orang terlatih, sehingga sekali hajar saja, mereka langsung jatuh.
Seorang di antara mahasiswa yang menjadi korban kekerasan brutal aparat di antaranya Akbar, yang tewas karena disiksa.
Pada masa Pilpres 2014, Wanda Hamidah menjadi salah satu tokoh terdepan menolak kembalinya rezim otoriter.
Karena itu dia menyampaikannya dalam serial kultwit.
Kultwit itu memang ditulis Wanda Hamifah untuk mencegah salah satu kontestan yang diduga otoriter kembali berkuasa di Indonesia.
Kekuasaan itu yang disebut sebagai kekuasaan seperti yang terjadi di masa Orde Baru.
Namun, setelah sekian lama, akhirnya kultwit itu menjadi trending topic.
Situasi itu di antaranya terjadi karena ada sejumlah istri TNI yang dikenai tindakan pidana akibat kicauan di media sosial.
Bukan hanya dilaporkan ke polisi, tindakan itu juga melanda suaminya yang bekerja sebagai Dandim, yang dicopot dari jabatannya.
Selain dicopot, dia juga dikurung selama 14 hari meski kicauan itu tidak menyebut nama siapa pun.