Bergelut di dunia usaha dan terjun ke politik.
Puncaknya, pada 2016, saat reshuffle Kabinet Kerja Jilid II, ia berhasil mengikuti jejak sang ayah menjadi Menteri Perindustrian.
Hal ini terjadi kurang dari seminggu jelang pelantikan yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Terkait hal tersebut, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Andita Irawati memastikan surat itu hoaks.
Surat yang beredar tersebut ditandatangani seorang bernama Ahmad Nasrullah A Fathir yang diberi keterangan sebagai Staf Ahli Jokowi bidang Komunikasi.
Tampak meyakinkan, di bagian kop surat diberi foto Jokowi-Ma'aruf serta lambang Garuda.
Lalu ada juga keterangan, surat itu ditujukan kepada partai politik pendukung dan ketua tim sukses Jokowi-Ma'aruf.
Baca: Jelang Pelantikan Jokowi, Beredar Susunan Kabinet 35 Nama Menteri Jokowi-Maruf Beredar
Dikutip dari Tribunnews.com, Andita Irawati memastikan surat tersebut palsu alias hoaks.
"Dokumen ini ditandatangani oleh staf ahli komunikasi presiden yang jabatan itu pun tidak ada saat ini," kata Adita, Senin (14/10/2019).
Andita kemudian mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya akan spekulasi yang beredar.
Ia juga menegaskan, penetapan menteri adalah sepenuhnya hak prerogatif presiden.
Baca: Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres, Panitia Telah Siapkan Layar Raksasa Nobar hingga Gelar Budaya
"Daftar nama yang beredar saat ini tidak jelas juga sumbernya. Jadi sebaiknya masyarakat tidak usah berspekulasi, tunggu saja saatnya nanti," kata Adita.
"Seperti yang pernah disampaikan presiden beliau mengatakan akan mengumumkan nama-nama menteri segera setelah pelantikan presiden dan wapres," sambungnya.
Ini bukan kali pertama media sosial dihebohkan dengan bocoran susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Beberapa waktu lalu sempat ramai hal serupa yang kemudian dibantah oleh Istana.
Jelang pelantikan 20 Oktober 2019
Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR) menyepakati pelantikan presiden dan dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 tanggal 20 Oktober 2019 digelar pada pukul 14.30 WIB.
Hal itu disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo setelah rapat gabungan dengan seluruh pimpinan fraksi dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
"Kami sudah memutuskan dan menyetujui pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2019 untuk periode 2019-2024 Itu disepakati akan dilaksanakan pada 20 Oktober jam 14.30 WIB," kata Bambang seperti dikutip dari Kompas.com.
Pria yang akrab disapa Bamsoed mengatakan untuk mempersiapkan acara tersebut, MPR akan menggelar rapat koordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri, Badan Intelijen Negara (BIN), Menteri Luar Negeri dan Sekretariat Negara.
Baca: Kabinet Kerja jilid II, Jokowi Bakal Umumkan Usai Pelantikan, Ini Gambaran Komposisi Menteri
"Dan besok kami akan melakukan rapat koordinasi dengan mengundang Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, Menlu, dan Setneg untuk memastikan soal keamanan dan protokoler," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Arsul Sani mengatakan, dalam rapat gabungan itu pihaknya sudah menyusun acara pelantikan presiden dan wakil presiden.
Selain itu, rapat gabungan dilakukan untuk konsolidasi seluruh anggota MPR yang terdiri dari anggota DPD.
"Rundown sudah disebutkan datang jam sekian masuk ruang sidang, kemudian pak wapres tiba, pak presiden tiba. Sudah kita susun," kata Arsul.