"Kalau enggak, enggak selesai-selesai ini," ujar dia.
Bantah bahas menteri
Menurut Surya Paloh, pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, ia dan Prabowo hanya membicarakan masalah kebangsaan.
Salah satunya wacana Amandemein UUD 1945.
"Jadi kalau permasalahan apakah ada beliau membicarakan malasah menteri kabinet, mau jawaban yang jujur kan? Sejujurnya saya harus katakan enggak ada," kata Ketua Umum Partai NasDem seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Surya Paloh mengatakan perbincangannya dengan Prabowo Subianto lebih kepada membahas potensi yang dimiliki keduanya.
Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dirinya dan Prabowo harus disatukan untuk mempercepat pembangunan di Indonesia.
Baca: Sanksi Conmebol Tuntas, Lionel Messi Bisa Perkuat Timnas Argentina Bulan Depan
Perbincangan tersebut lebih penting ketimbang membahas menteri.
"Potensi kelebihan, kekuatan mas Prabowo, potensi kekuatan pada diri ini.
"Kalau ini disatukan untuk memberikan sesuatu yang lebih berarti bagi percepatan progres pembangunan kehidupan kebangsaan kita dengan politikal gagasan untuk membangun intitusi politik ini lebih kuat, lebih mantap, lebih bisa diterima oleh seluruh masyarakat, saya pikir itu tidak kalah artinya dan tidak hanya terbatas apakah ada dalam pemerintahan atau tidak," katanya.
Surya Paloh mengatakan dalam perbincangannya dengan Prabowo penuh dengan canda.
Prabowo merupakan sahabatnya sejak lama.
Persahabatan tersebut akan terus dipupuk untuk kemajuan bangsa.
"Malam ini pun saya harus katakan, dengan segala kekurangan kami berdua, tekad kami, kami ingin negeri ini maju."
"Kami mau persahabatan yang pernah dan tetap ada pada diri kami ini merupakan modal besar untuk membangun kehidupan kebangsaan ini. Ini harapan kami," ujar Surya Paloh.
Baca: Lewis Hamilton Bisa Kunci Gelar Juara di Meksiko, Ini Syaratnya
Dikutip dari Tribunnews.com, dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, terdapat sejumlah kesepakatan yang dijalin kedua ketua umum partai tersebut.
Kesepakatan tersebut dibacakan Sekjen NasDem Johnny Plate usai kedua pimpinan Parpol bertemu.
Kesepakatan tersebut, Pertama bahwa kedua pemimpin partai politik sepakat untuk memperbaiki citra parpol dengan meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan lain.
"Menjadikan persatuan nasional sebagai orientasi perjuangan serta menjaga keutuhan bangsa," katanya.