Tak berapa lama rumah tersebut juga diketahui telah dijual.
Namun tidak ada informasi yang jelas hingga artikel ini diunggah pada Senin (14/10/2019) siapa yang menjual rumah tersebut.
Oleh karena itu Lena dan keluarganya membangun rumah dari bekas kandang ayam yang ditinggalinya sekarang hingga menjadi viral tersebut.
Lena juga dikatakan menjadi penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Lena dan keluarga juga telah terdaftar dalam keanggotaan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Namun ketika akan dilakukan proses verifikasi, Lena dan keluarga sudah tidak berada ditempat (Gang Swadaya I).
Setelah meninggalkan Gang Swadaya I, keberadaan Lena tidak diketahui dan menjadi viral karena membuat 'pondok' serupa kandang ayam tersebut di Mega Timur.
"Selama ini, selain pemerintah Kota Pontianak, masyarakat dan RT setempat juga sering memberikan bantuan untuk mereka. Namun karena ada indikasi pernasalahan internal keluarga sehingga bantuan yg diberikan sering disalahgunakan," ucap Aulia seperti yang dikutip Tribunnewswiki dari penelusuran Tribun Pontianak.
Bahkan Lena dan keluarganya seharusnya tidak boleh memperjualbelikan rumah yang sudah dibedah pemerintah yang diketahui telah dijual oleh sang suami.
"Sekali lagi, kami harapkan agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan sendiri ataupun golongan, jikalau ingin memberikan bantuan silahkan saja, tapi tanpa ada embel-embel yang lainnya," tegas Aulia.
Para tetangga Lena kemudian memberi penyataan yang mengejutkan para dermawan yang telah membantu.
Ternyata sang suami biasa memakai motor jenis Honda CBR dan sang anak mengendarai Honda Beat berwarna merah.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 24 September 1948 Honda Motor Company Lahir
Baca: BPJS Kesehatan: JKN KIS Tanggung Penderita Gangguan Jiwa Agar Tidak Ada Joker-Joker Lainnya
Tetangga juga mengungkap bahwa suami Lena, Sapriadi tidak bekerja dan sering memarahi sang anak jika pulang tidak membawa uang.
Lena juga mendapatkan bantuan sepeda dari pemerintah tetapi malah digadaikan.
"Suami pakai CBR, anak sehat dan gemuk tapi hidupnye sengsara atau sengaja biar viral dan dikasi duit. Bantuan itu banyak untuk keluarga Lena itu," tegas Yanti, tetanga Lena.
Yanti juga bercerita jika Lena memiliki banyak hutang bukan hanya dengan warga sekitar, namun hingga delapan orang dari koperasi harian lain yang sering datang menagih.
Yanti menambahkan warga Gang Swadaya protes karena pernyataan Lena yang tersebar di media belakangan ini.
Mereka khawatir jika para dermawan salah sasaran karena membantu orang yang salah.
Meskipun demikian Yanti membenarkan jika yang seharusnya dibantu adalah anak sulung Lena karena dipaksa berjualan oleh Sapriadi.