Sosok SA Penyerang Wiranto di Mata Sahabat, dari Tolak Pancasila Hingga Ingin ke Suriah

Penulis: Sekar Dwi Setyaningrum
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku penusukkan Wiranto langsung dibekuk (Youtube channel Kompas tv)

TRIBUNNEWSWIKI - Dikenal sebagai sosok yang pintar, SA (51) berhasil menyelesaikan pendidikan di fakultas hukum di sebuah universitas ternama di Sumatera Utara.

Bahkan SA pernah menjadi penceramah di mushola dekat rumahnya.

Namun ia juga pernah dekat dengan narkotika.

Baca: Pelaku Penusukan Wiranto Diungkap Sahabat: Kena Narkoba, Dipolisikan Karena Larikan Anak Orang

Baca: FAKTA BARU Wiranto Ditusuk: Suami Serang Duluan Pakai Senjata Naruto, Istri Serang Pakai Gunting

Alex (39) sahabat SA menceritakan kepada wartawan di sebuah warung kopi di Jalan Alfakah V, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli.

SA menikah dengan istri pertamanya dan hanya bertahan tiga tahun pada 1995.

Sempat frustasi ia kemudian mengkonsumsi pil kurtak.

Dikutip dari Kompas.com, SA pernah menelan 12 butir kurtak dan menyudutkan api rokok ke keningnya berkali kali.

Bahkan ia pernah melakukan judi togel.

"Sampai hitam keningnya disundutnya dengan api rokok setelah makan 12 butir kurtak. Itu di depanku," katanya, Kamis (10/10/2019).

Barang bukti yang diduga digunakan untuk menusuk Wiranto (Kompas.com/ist)

Pada 1999, SA berangkat ke Malaysia, sepengetahuan Alex disana SA hanya untuk jalan-jalan.

Sepulangnya dari Malaysia, penampilan SA berubah.

"Sepulangnya dia itu lah, saya bilang oh udah Islam dia. Bercanda aja. Maksudnya dia sudah pake peci. Ke mushola, ngisi pengajian, ceramah tapi kurang disukai sama warga. Akhirnya dia pun tarik diri," katanya.

SA sempat bekerja serabutan mulai dari depot air, membuka rental PS, namun gagal.

Akhirnya ia melakukan pekerjaan apapun untuk dilakukannya.

SA akhirnya berkenalan dengan Yuni dan menikah 'tembak' di Hamparan Perak, Deli Serdang pada awal tahun 2000-an.

Keduanya dikaruniai dua anak perempuan.

Ketika anak keduanya berusia 10 hari, Yuni ditarik paksa oleh orangtuanya.

Wiranto dirawat usai ditikam. (Whatsapp)

Orangtua Yuni melaporkannya ke Polisi karena telah mengambil anak orang.

Sehingga dipolisikan selama tiga bulan.

Baca: Tes Kepribadian - Ungkap Karaktermu dari Pilihan Tatanan Minuman Kopi Favoritmu

"Orangtua Yuni kan tak setuju dengan hubungan mereka. Keluarga Yuni berontak. Diambil lah Yuni sama orangtuanya, dikasuskan dia sama orangtuanya karena melarikan orang. Dipolisikan," katanya.

Halaman
12


Penulis: Sekar Dwi Setyaningrum
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer