TERUNGKAP Buzzer untuk Istana, Seword Ungkap Nama di Tim : Denny Siregar, Abu Janda dan Eko Kuntadhi

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seword yang menjelaskan tentang adanya tim saat debat capres cawapres, disebut sebagai buzzer istana. Ada nama Denny Siregar, Abu Janda dan Eko Kuntadhi.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Twitter diramaikan dengan trending #ILCBUZZER lantaran ILC baru saja menayangkan episode tentang buzer di Istana.

Para warganet kini sedang bertanya-tanya tentang kebenaran adanya buzzer untuk Istana.

Sebelumnya Tenaga Ahli Utama Kantor Staff Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin pernah ditanya tentang buzzer ini.

Dilansir oleh TribunWow.com, Ngabalin pernah menjelaskan bahwa media sosial merupakan tempat yang memiliki pengaruh besar di masa kampanye presiden lalu.

Hal itu disampaikan Ngabalin saat menjadi bintang tamu di acara 'Dua Arah', Senin (7/10/2019).

Baca: PENGAKUAN Blak-blakan Denny Siregar & Pepih Nugraha soal Buzzer Istana: Bohong Jika Kami Tak Dibayar

Ngabalin menyebutkan Buzzer bisa dikatakan sebagai Cyber di dunia maya.

"Buzzer itu kan sebetulnya ketika kita berbicara mengenai industry 4.0, maka istilah Buzzer itu dikenal dengan istilah Cyber di dunia maya," kata Ngabalin.

"Saya ingin mengatakan pada pemirsa dan teman-teman semua, pasukan cyber ini bangkit dari satu kesadaran yang mereka miliki," ucap Ngabalin.

Ia menyebut di semua negara pasti terdapat buzzer.

Menurutnya, media sosial saat ini sangat berperan dalam pemerintahan.

"Centang perenangnya negara itu juga tidak lepas dari seberapa dahsyatnya kekuatan media sosial," ujarnya.

"Jadi kalau ada kesadaran para netizan terhadap bangsa dan keselamatan negara mereka tentang NKRI-nya, tentang pemerintahannya."

Ngabalin menyatakan, terkait siapa yang mengoordinir buzzer itu perlu dilakukan penelitian.

Sebab, kini banyak berita hoaks yang tersebar di media sosial.

"Nah itu yang saya kira harus butuh diteliti, supaya tidak menjadi fitnah, karena urusan fitnah-fitnah, caci-maki terhadap berita bohong itu," tutur Ngabalin.

Ngabalin juga tak menampik bahwa buzzer memiliki peran penting dalam kampanye.

"Bahwa media sosial dipakai untuk pengembangan pesan ketika orang berkampanye," ucapnya.

Namun, ia menampik pihak istana memanfaatkan buzzer untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu.

"Tidak, kalau KSP (Kantor Staff Presiden) kalau kita cerita tentang kampanye KSP tidak ada hubungannya, mungkin nanti Mas Joko bisa menjelaskan," ujarnya.

Ali Mochtar Ngabalin bicara soal Buzzer (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Meski begitu, ketika media sosial twitter ramai dengan buzzer istana, warganet menemukan bukti terkait adanya buzzer untuk istana.

Hal tersebut ternyata pernah diungkap oleh seword.com di akun facebooknya menyebut terang-terangan tentang buzzer.

Halaman
123


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer