Sebuah studi ilmiah yang dipublikasikan dalam Nature Neuroscience menyebutkan bahwa seseorang yang pernah selingkuh berpotensi besar mengulangi hal yang sama di lain waktu.
Penelitian itu menunjukkan adanya hubungan antara tanggapan otak dan perasaan manusia terhadap tindakan berbohong.
Untuk mendeteksi hal tersebut, para peneliti di University College meminta para partisipan untuk membantu pasangan mereka menebak isi koin dalam gambar sebuah kaleng yang diburamkan.
Akan tetapi, bila tebakan pasangan tersebut melebihi jumlah koin yang ada, partisipan akan mendapatkan hadiah uang.
Baca: Begini 3 Cara Sadap WhatsApp Pasangan yang Dicurigai Selingkuh : Cek Pesan hingga Aplikasi Spionase
Hasilnya, para partisipan pun berbohong dan melebih-lebihkan isi kaleng tersebut.
Para peneliti kemudian mengamati amygdala, bagian dari otak yang mengatur emosi, selama partisipan berbohong.
Ternyata, semakin sering partisipan berbohong, reaksi amygdala semakin menurun yang berarti rasa penyesalan juga semakin berkurang.
Hal ini sama dengan ketika pasangan Anda berbohong mengenai ke mana dia pergi dan siapa yang dia temui.
Penulis studi tersebut dan peneliti dari Princeton Neuroscience Institute, Neil Garrett.
Baca: Ani & Selingkuhan Digerebek: Ngapain Sih ke Hotel Segala, Ketangkep Gini, Kalo Suami Saya Tau Gimana
Dia mengatakan, mungkin pada saat pertama kali seseorang selingkuh, dia akan merasa tidak enak dan bersalah.
Namun, di kali berikutnya, rasa bersalah berkurang dan potensi perselingkuhan menjadi lebih besar dan biasa.
Sementara itu, dikutip dari Hello Sehat, Jumat (27/9/2019), sebuah riset dari University of Denver menguji 484 orang dimana 68 persennya adalah perempuan.
Riset tersebut ditujukan untuk meneliti mengenai hubungan asmara mereka.
Hasil penelitian yang telah diterbitkan pada Archieves of Sexual Behavior ini menunjukkan bahwa sebanyak 44 persen partisipan mengakui telah selingkuh pakai perasaan, bahkan ada yang sampai berhubungan seks dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangannya.
Baca: VIRAL Istri Usia Muda Jatuh Hati sama Abang Ipar, Selingkuh dan Hamil: Padahal Suami Baik dan Sabar
Selain itu, sebanyak 30 persen partisipan melaporkan bahwa mereka diselingkuhi oleh pasangannya.
Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang sebelumnya pernah selingkuh punya kemungkinan 3 kali lebih besar untuk selingkuh lagi daripada orang yang tidak pernah selingkuh.
Lantas bagaimana dengan mereka yang jadi korban perselingkuhan?
Ternyata saat mereka menyadari bahwa mereka telah diselingkuhi, mereka merasa kemungkinan pasangannya selingkuh lagi jadi 2 kali lebih besar daripada yang mereka memiliki pasangan yang setia.
Studi lain yang dilakukan pada tahun 2016 pun turut mendukung temuan ini.
Baca: Hasil Penelitian, Hoaks Rentan Disebarkan oleh Orang Berpendidikan dan Berpenghasilan Rendah