Dilaporkan olehnya, warga di daerah semakin cemas, kondisi kabut asap akan terus memburuk.
Hal itu terjadi, karena desa mereka berjarak hanya 5 kilometer dengan lokasi lahan gambut yang terbakar.
Kini dilaporkan sudah mulai mendekati lahan-lahan kebun kelapa sawit milik warga juga.
Jamaluddin mengatakan warganya saat ini sangat membutuhkan bantuan masker dan obat-obatan yang hingga kini belum kunjung datang.
"Kami belum dapat bantuan, tidak tahu kalau di desa lain, bantuan masker itu gak ada."
"Jadi kadang warga kalau keluar rumah pakai penutup hidung seadanya saja, pakai handuk kecil, kain ada juga yang juga gak pakai, ya seperti itulah kalau musim kabut asap, pakai apa yang mereka punya." tuturnya.
Aksi Sosial di Jambi
Senada dengan Jamaluddin, kurang sigapnya pemerintah daerah dan pusat memberikan bantuan kepada warga juga disampaikan warga Jambi lainnya Wenny Ira.
Bersama rekannya sesama akademisi di Kota Jambi, ia baru saja melakukan aksi sosial memberikan bantuan masker ke sejumlah wilayah di kota Jambi.
"Lebih banyak masyarakat sipil yang bergerak memberikan bantuan, bagi-bagi masker."
"Tapi upaya dari pemerintah mulai dari gubernur sampai yang paling bawah itu kurang sekali. Mereka hanya bagi-bagi masker dan meminta warga untuk menggelar sholat minta hujan."
"Harusnya ada dong tindakan yang lebih nyata, jangan hanya bagi-bagi masker, tapi udah banyak juga warga yang butuh tabung oksigen."
"Harusnya mereka juga menyediakan rumah aman asap buat warga yang rentan. Ini semua harusnya sudah diantisipasi sejak lama," Wenny
Dari pantauannya, Wenny Ira juga mengatakan masker dan tabung oksigen semakin langka.
"Masker dan oksigen tabung semakin langka di Jambi, padahal banyak warga yang butuh."
"Warga banyak yang masih belum pakai masker, padahal kabut asap pekat sekali. Kalau di Kota Jambi sampai coklat.
"Tingkat polusi udara juga terus bergerak naik dari 400 sampai terakhir minggu malam naik hingga ke level 600," katanya.
Berdasarkan data yang diterima Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), selama 24 jam terakhir, titik api di Provinsi Jambi mencapai 424 titik.
Angka ini dilaporkan naik dari hari sebelumnya.