Istri Dicurigai Selingkuh dengan Dokter, Suami Ngamuk Tebas sang Dokter: Sudah Sering Ditegur

Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku Komang GB saat diamankan Polsek Abiansemal setelah menebas seorang dokter di Puskesmas Abiansemal, Badung, Kamis (19/9/2019.

Terkait kekerasan yang dilakukan terhadap A, Ulis tak menyangkal.

Ia mengatakan bahwa suami A memang kerap ringan tangan sehingga menyebabkan luka terhadap korban.

"Sudah kelewatan sih ini suaminya. Sering juga sih kalau mukulin-mukulin seperti ini," ucapnya.

Ia berharap agar pelaku segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya oleh pihak berwajib.

"Segera ditangkap itu pelaku. Karena kita sebagai perempuan pasti merasakan betapa sakitnya diperlakukan seperti itu. Saya dan (A) ini seperti kakak adik. Ya memang benar-benar akrab," paparnya.

Keterangan Sang Anak

Anak pertama korban, Herman mendengar kekerasan yang dialami ibunya melalui sang bibi.

Herman pun bergegas pulang untuk melihat kondisi ibunya dan menemaninya membuat laporan serta membawanya ke rumah sakit terdekat.

"Untuk awal, kebetulan posisi saya sedang tidak di lokasi, saya lagi di luar. Saya baru dapat kabar saat saya arah pulang dari Bekasi. Saya dikabari ditelepon oleh kakak angkat saya bahwa ibu saya dipukuli. Saya langsung pulang," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (10/9/2019).

"Ketika saya sampai rumah, orang tua saya sudah membuat laporan penganiayaan ke Polsek. Setelah ke Polsek, ibu saya dibawa ke RSUD Cibinong untuk dilakukan visum," sambungnya.

Herman memberi tahu bercak darah dan tempat di mana ibunya mengalami KDRT, Selasa (10/9/2019). (TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne)

Terkait kabar perselingkuhan, Herman mengaku bahwa mendengar kabar tersebut dari pihak saudara yang memang tinggal berdekatan dengan ibunya.

"Kalau untuk selingkuh saya tahu hanya segelintiran. Karena saya itu jarang di rumah, kebetulan saya di luar. Paling tahu kabar itu dari bibi dari saudara-saudara saya yang mengadu ke saya," jelasnya.

Sebelumnya, Herman mengungkapkan bahwa kejadian KDRT yang menimpa ibunya juga pernah dialami.

Hanya saja, kejadian sebelumnya Herman tidak membuat laporan ke pihak berwajib lantaran permintaan sang ibu.

"Saya hanya mengetahui dua kali pelaku melakukan KDRT. Yang pertama itu digebukin sampai lebam, saya anjurkan untuk visum tapi tidak mau. Nah yang kedua kali ini langsung ibu yang minta," ucapnya.

Lebih lanjut, Herman membeberkan bahwa saat ini kondisi ibunya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Ia masih menunggu hasil pemeriksaan luka dalam yang dialami oleh ibunya akibat KDRT.

"Kondisi ibu masih dirawat di RSUD Cibinong, sudah membaik tapi masih menunggu hasil pemeriksaan luka dalam. Karena kemarin meludah saja masih berdarah," ucapnya.

Ia pun berharap agar pihak berwajib dapat segera menangkap pelaku yang tega melukai ibunya sehingga mendapatkan perawatan serius di rumah sakit.

'Harapan saya sih agar pelaku cepat tertangkap. Harapan saya sebagai anak," tuturnya.

Terkait biaya, Herman menjelaskan bahwa masyarakat yang mengetahui kasus ini terketuk hatinya sehingga melakukan pengumpulan biaya sukarela untuk biaya berobat (A).

'Kalau untuk biaya, pertama masuk itu tidak bisa pakai BPJS karena BPJS tidak mengcover KDRT. Terus warga sini simpati dan secara swadaya untuk melakukan sumbangan untuk biaya pengobatan. Karena pihak rumah sakit mengatakan bahwa ibu syarafnya kena, matanya juga pendarahan," jelasnya.(*)



Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer