Sukses kedua karya ini membuat Chrisye direkrut Musica Studios.
Bersama Musica Studios, Chrisye merilis album solo perdananya, Sabda Alam, pada tahun 1978.
Setelah itu, kariernya terus berkembang hingga berhasil menghasilkan banyak album.
Bakat bermusik Chrisye ternyata ditunjang oleh hobi mendengarkan musik dari sang Ayah.
Ayah Chrisye memiliki banyak piringan hitam lagu-lagu Bing Crosby, Frank Sinatra, Nat King Cole, dan Dean Martin.
Chrisye muda ternyata sangat suka mendengarkan lagu-lagu itu.
Sadar akan hobi anaknya, Ayah Chrisye membelikannya sebuah gitar.
Chrisye belajar bermain musik dengan mengikuti lagu-lagu di radio dan piringan hitam ayahnya.
Akibatnya ia tak dapat membaca not musik.
Namun, lambat laun kemampuan bermusik Chrisye semakin diasah dengan serangkaian latihan rutin.
Penampilan panggung Chrisye sangat khas.
Ia tidak neko-neko saat berada di panggung.
Namun, suaranya yang lembut mampu membius pendengarnya.
Chrisye juga dikenal memiliki gaya panggung yang kaku dan sedikit nyentrik.
Ia mempertahankan rambut panjangnya dengan gaya berbusana yang "itu-itu saja".
Dalam sebuah wawancara dengan Kompas, Chrisye mengatakan, dalam pembuatan musik video, dia lebih suka menggunakan satu jenis baju.
Menurutnya, dia baru mau berganti baju jika sudah jatuh ke selokan.