Satu di antaranya kabut asap yang menyelimuti Bumi Lancang Kuning.
Bahkan hingga saat ini masih terdapat titik api di lahan gambut.
Titik api tersebut berada di Pekanbaru, Pelalawan, Siak, Bengkalis, Dumai, Kampar, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.
Tim Satgas Kahutla di Riau masih memadamkan api, mereka terdiri dari TNI, kepolisian, BPBD, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api.
Bahkan untuk memadamkan api, petugas sampai tidur di hutan untuk memadamkan api.
Berdasarkan pantauan BMKG menyebutkan bahwa kabut asap tidak hanya berasal dari Riau, namun juga kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan.
Berikut lima fakta dampak dari asap kebakaran hutan dan lahan yang dikutip dari Kompas.com:
Baca: Kemenhub Jelaskan Bandara di Kalimantan dan Sumatera Tetap Beroperasi Walaupun Terkena Asap
Kabut asap mengakibatkan kualitas udara menjadi buruk.
Bahkan dampak buruk kabut asap ini menimbulkan level udara yang berbahaya di beberapa pemukiman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Kamis (12/9/2019) lalu mengumumkan Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) level berbahaya terdapat di delapan wilayah, yaitu:
- Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, dengan angka di atas 500,
- Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, dengan angka 473,
- Duri Field, Kabupaten Bengkalis, dengan angka 481,
- Duri Camap, Bengkalis dengan angka di atas 500,
- Kota Dumai dengan angka 404,
- Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir dengan angka di atas 500,
- Kecamatan Libo, Rokan Hilir, di atas 500,
- Desa Petapahan, Kabupaten Kampar, dengan angka 345.
Kabut asap kebakaran hutan dan lahan menyebabkan warga tidak berani keluar rumah.
Rozalinda (35) warga Pekanbaru mengaku dirinya takut keluar rumah saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (13/9/2019).
"Ya, jadi takut dan keluar rumah. Walaupun rumah sudah ditutup semua, tapi asap masih terasa," ucap Rozalinda, Jumat.
Yenirika juga mengakui dirinya takut keluar rumah, apalagi dirinya memiliki bayi yang berumur dua bulan.
"Jadi takut keluar rumah, karena udara tidak sehat. Kasian anak saya kena asap," sebut Yenirika.
Ayi Nuandra (36) juga menyebutkan jika dirinya takut keluar rumah.
"Saya gak berani keluar rumah. Dari hari Senin (9/9/2019) kami gak ada buka pintu rumah. Udah mengeluh juga anak-anak pengen main keluar, tapi saya larang karena kabut asap pekat," ungkap Ayi kepada Kompas.com.