Film dengan judul Gundala Putra Petir itu dirilis pada 1981.
Kala itu karakter Sancaka atau Gundala diperankan oleh Teddy Purba.
Baca: Satu Minggu Tayang, Gundala Berhasil Tembus Satu Juta Penonton
Baca: Film Gundala Tayang, Produser Mengaku Gugup, Sutradara Joko Anwar Malah Senang
Tidak seperti film-film super hero mancanegara yang menggunakan teknologi Computer Generated Imagery (CGI), dalam film Gundala ini Joko Anwar menegaskan bahwa set lokasi pengambilan gambar merupakan asli.
Hal ini dijelaskan Joko Anwar lewat cuitan di akun Twitter-nya.
“Lokasi yang digunakan di Gundala adalah lokasi asli saat syuting tahun 2018: rumah susun, stasiun kereta, percetakan, pasar tradisional, dan lain-lain. Memang demikian lah situasi asli Indonesia saat ini. Jadi setting-nya juga saat ini.” Jelas Joko.
Selama syuting film Gundala, Joko Anwar mengakui harus melakukan berbagai usaha, salah satunya mengenai lokasi.
Dari 70 lokasi syuting, salah satu lokasi pengambilan gambar film Gundala adalah rumah susun.
Tempat tersebut ternyata tempat tinggal sang sutradara sendiri beberapa waktu lalu.
Kamar yang menjadi tempat tinggal Sancaka pun tak jauh dari kamar yang ditempati Joko dulu.
Selain itu, pada adegan di pasar, pengambilan diambil di beberapa pasar yang berbeda.
Joko Anwar mengambil gambar di tiga lokasi pasar di tiga kota yang berbeda pula.
“Misalnya adegan pasar: dalam pasar di Bogor, depan pasar di Tangerang, samping pasar di Jakarta Kota. Gapapa capek asal yg terbaik buat penonton,” ungkap Joko.
Dengan segala usaha yang dilakukan para kru, film ini menjadi terlihat organik.
Pada hari pertama penayangannya, Gundala berhasil mencuri perhatian masyarakat dengan berhasil mengumpulkan 174.013 penonton.
Hal ini menjadi pencapaian tertinggi sepanjang karier perfilman sang sutradara, Joko Anwar.
Setelah penayangan selama 7 hari, film patriot Indonesia ini sudah ditonton lebih dari 1 juta pasang mata.
(TribunnewsWiki.com/Niken)