Presiden Joko Widodo yang langsung ke RSPAD Gatot Subroto sudah menyatakan berbelasungkawa atas berpulangnya BJ Habibie.
Sedikit menengok ke belakang, BJ Habibie menjabat Presiden RI memang cuma setahun.
Namun, dalam setahun itu, ada prestasi luar biasa yang hingga kini masih dinikmati, yakni dibukanya kran kebebasan pers.
Seorang warganet menulis dalam linimasanya di Facebook sosok Habibie menghadapi gentingnya bangsa ini.
Warganet bernama Muhammad Toha menulis sekelumit drama detik-detik BJ Habibie dilengserkan oleh MPR dalam Sidang Istimewa, tanggal 14 Oktober 1999 silam.
Ketua MPR saat itu, Amien Rais, menyatakan tidak menerima laporan pertanggungjawaban Habibie.
Baca: BJ Habibie Tutup Usia, Jokowi, Prabowo, hingga Fadli Zon Tuliskan Ucapan Belasungkawa
Baca: BJ Habibie Meninggal Dunia, Ini Profil Lengkapnya: Di Jerman Jadi Direktur MBB Hamburg
Berikut kutipan lengkap postingan Muhammad Toha dalam linimasanya:
Negeri ini pernah menghina-dinakan dirinya laiknya pendosa tak terperi.
Di gedung terhormat yang diisi oleh para orang-orang terhormat, dia dipermalukan seperti begal tak berharga.
Pada 14 Oktober 1999 silam, di Sidang Istimewa MPR, hari itu B.J Habibie sebagai Presiden yang menjabat pasca lengsernya Soeharto, memasuki ruang sidang istimewa MPR yang dipimpin oleh Amien Rais sebagai ketuanya.
Adalah kelaziman protokoler, apabila seorang presiden memasuki ruangan, maka seluruh hadirin menyambutnya dengan berdiri.
Tetapi di layar tivi yang menyiarkan acara ini ke seantero nusantara, pemirsa menyaksikan bagaimana selangkah setelah kaki Habibie memasuki ruangan sidang, gedung MPR tiba-tiba bergemuruh dengan suara: Huuuuuuuuuuuuu berkepanjangan!
Koar itu bergema dari mulut hampir seluruh peserta sidang, dan ditimpali pula oleh teriakan ejekan dari beberapa lintir orang.
Di tivi, Habibie melangkah ringan menuju samping podium dengan tetap melempar senyum lebar ke arah para anggota majelis, yang sebagian tak beranjak dari duduknya.
Cemohan itu baru berhenti setelah Habibie menempati tempat duduknya.
Habibie disidang seperti pesakitan!
Cukup sampai di situ?
Tidak!