Digarap oleh Sutradara yang Sama, Hereditary Lebih Baik daripada Midsommar? Simak Perbedaannya

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perbedaan film Hereditary dan Midsommar karya sutradara Ari Aster.

Jika dibandingkan dengan Hereditary, jalan cerita Midsommar mungkin lebih mudah dipahami dan ditebak.

Midsommar tidak menyajikan potongan puzzle yang berantakan dan harus disusun satu per satu seperti yang disajikan oleh pendahulunya.

Milly Saphiro sebagai Charlie dalam film Hereditary (2018) (ScreenRant)

Baca: FILM - Hereditary (2018)

Baca: Sempat Batal Tayang, Ini 6 Fakta Menarik Midsommar yang Mulai Tayang Minggu Depan di Bioskop

4. Penyakit mental

Sebenarnya kedua film ini sama-sama mengangkat isu penyakit mental yang ditanam dalam tubuh karakter utama.

Bedanya, Hereditary menjadikan hal tersebut sebagai inti cerita yang dikembangkan menjadi lebih luas.

sedangkan dalam Midsommar, isu ini hanya ditamplkan secara samar-samar dan tokoh utama yang dijadikan objek berusaha untuk mendapatkan pembenaran atas hal itu melalui berbagai upaya.

Film Midsommar gagal tayang di Indonesia pada 21 Agustus 2019. (instagram.com/ featpictures)

5. Detail 

Entah untuk menjadikan filmnya lebih otentik ataupun alasan lain dibalik itu, Midsommar dikemas dengan memperhatikan detail yang lebih spesifik.

Visualisasi desa yang menjadi latar cerita dibuar begitu menawan dan artistik, mulai dari pondok komune, hingga sulaman jubah seremonial menjadi hal yang memanjakan mata.

Baca: FeatPictures Ingatkan Penonton, Film Midsommar Hanya untuk Usia di Atas 21 Tahun!

Sebaliknya, Hereditary menghabiskan sebagian waktunya dalam kegelapan, baik secara harfiah maupun kiasan.

Tingkat detail tidak terfokus dengan cara antropologis yang sama, dan pada skala besar yang sama.

Komune Midsommar kaya dan dipersiapkan dengan matang, sedangkan sebagian besar detail Hereditary hanya didapatkan pada rumah miniatur Annie.

Potongan adegan film Midsommar yang akan tayang pada 11 September 2019. (www.imdb.com)

Itulah perbedaan kedua film dengan genre psychological horror dan thriller yang menjadi pembuktian atas kualitas Ari Aster yang kini terjun sebagai sutradara film panjang.

(TribunnewsWiki.com/Niken)



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer