"Dana itu bilang hidup gue hancur gara-gara perempuan itu," beber Aulia Kesuma.
Baca: Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Polisi Ungkap Modus dan Tersangka Pembunuhan
Baca: Kesal dengan Istri, Pria Ini Bakar Motor, Picu Kebakaran Lahap 31 Rumah dan 90 Kios di Mamuju Tengah
Sikap Dana juga membuatnya kesal saat menghina anak Aulia Kesuma, Angel. Dana menghardik Angel dengan sebutan 'pelacur'.
Akibat perlakuan kasar Dana tersebut, membuat Angel trauma dan tidak mau satu rumah dengannya di Lebak Bulus.
"Sejak saat itu Angel bilang enggak mau pulang," papar Aulia Kesuma.
Meski Dana kerap melakukan perbuatan kasar terhadap Aulia Kesuma, Edi tetap membela anaknya tersebut.
Aulia Kesuma mengaku sakit hati atas sikap Edi tersebut.
"Ya karena memang Pak Edi selalu mem-protect kesalahan Dana. Pokoknya dia selalu anggap benar."
"Dia enggak mau anaknya dianggap salah," ungkap Aulia Kesuma.
Itulah yang menjadi motif Aulia Kesuma juga membunuh anak tirinya tersebut, Dana, selain suaminya.
Sebelumnya, Aulia Kesuma juga diduga telah membayar dukun Rp 40 juta untuk menyantet suaminya, sebelum memutuskan untuk membunuhnya.
"Tersangka AK mencari dukun untuk menyantet korban biar meninggal. Dia mengeluarkan uang Rp 40 juta untuk biaya ke dukun untuk santet suaminya. Tapi suaminya nggak mempan disantet," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/9/2019), dikutip TribunnewsWiki dari WartaKotaLive.com (2/8/2019).
Setelah tidak mempan, Aulia Kesuma kemudian berniat mencari senjata api guna menghabisi suaminya tersebut.
Namun karena kekurangan uang, akhirnya Aulia Kesuma tak bisa membeli senjata api tersebut.
"Dan mencari eksekutornya untuk menembak. Dia mengeluarkan Rp 25 Juta untuk beli senpi. Tapi kurang karena harganya Rp 50 Juta. Lalu nambah Rp 10 Juta, tapi nggak jadi menembak karena harga senpinya mahal." ungkap Argo.
"Akhirnya terpikirkan kembali untuk menghabisi dengan membakar. Itu sudah direncanakan dari awal juga," imbuhnya.
Argo menjelaskan pembunuhan kepada Edi alias Pupung dan Dana ini direncanajan bulan Juli 2019 di sebuah apartemen di Kalibata.
"Berawal dari perencanaan di bulan Juli. Di apartemen itu ada pertemuan tersangka AK.
Dia sering curhat ke pembantunya inisial T, kalau dia nggak kuat ada utang. Dia utang di dua bank di Jakarta totalnya Rp 10 Miliar," kata Argo.