Dilansir WartaKotaLive.com (2/8/2019), Aulia Kesuma bahkan telah menghabiskan uang sebanyak Rp 40 juta untuk mencari dan membayar dukun santet untuk berinisial A untuk suaminya tersebut.
"Tersangka AK mencari dukun untuk menyantet korban biar meninggal.
Dia mengeluarkan uang Rp 40 juta untuk biaya ke dukun untuk santet suaminya.
Tapi suaminya nggak mempan disantet," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/9/2019), dikutip TribunnewsWiki dari WartaKotaLive.com (2/8/2019).
Baca: Deretan Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Saipul Jamil hingga Adu Banteng Xenia vs Nissan Juke
Baca: Update Terkini Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Korban Meninggal Bertambah Jadi 9 Orang
Setelah tidak mempan disantet, Aulia Kesuma kemudian berniat mencari senjata api guna menghabisi suaminya tersebut.
Namun karena kekurangan uang, akhirnya Aulia Kesuma tak bisa membeli senjata api tersebut.
"Dan mencari eksekutornya untuk menembak.
Dia mengeluarkan Rp 25 Juta untuk beli senpi.
Tapi kurang karena harganya Rp 50 Juta.
Lalu nambah Rp 10 Juta, tapi nggak jadi menembak karena harga senpinya mahal," ungkap Argo.
"Akhirnya terpikirkan kembali untuk menghabisi dengan membakar
Itu sudah direncanakan dari awal juga," imbuhnya.
Dalam perencanaan pembunuhan, Aulia Kesuma pun ternyata tidaklah sendiri melainkan dibantu oleh keponakannya.
Keponakan tersebut sudah dianggap anaknya sendiri yaitu Kelvin alias KV, lalu dua tersangka dari Lampung.
"Juga ada orang lain yang ikut serta dalam rencana pembunuhan tersebut," katanya.
Argo menjelaskan pembunuhan kepada Edi alias Pupung dan Dana ini direncanajan bulan Juli 2019 di sebuah apartemen di Kalibata.
"Berawal dari perencanaan di bulan Juli.
Di apartemen itu ada pertemuan tersangka AK.