Suprajarto mengaku tak pernah punya masalah dengan Menteri BUMN Rini Soemarno sebelum dirinya dicopot dari posisi orang nomor satu di bank pelat merah tersebut.
Setelah dicopot dari BRI, Suprajarto ditunjuk untuk menjadi Dirut Bank Tabungan Negara (BTN).
Namun, Suprajarto menolak jabatan tersebut.
“Saya enggan pernah ada masalah sama orang.
Selama ini saya bekerja secara profesional,” kata Suprajarto di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Suprajarto mengaku tak tahu setelah ini dia akan melanjutkan karirnya kemana.
Dia hanya ingin berlibur dalam waktu dekat ini.
“Rencana mau liburan.
Itu dipikir nanti yang penting saya happy dan enjoy,” kata dia.
Saat ditanya apakah dia bersedia jika ditunjuk jadi Dirut perusahaan BUMN lainnya, Suprajarto tak menjawabnya secara lugas.
“Saya tak mau berandai-andai,” ucap dia.
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merombak jajaran direksi perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB) yang digelar di Menara BTN, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2019).
RUPSLB ini berlangsung sejak pukul 14:30 WIB dan berakhir sekitar pukul 17:20 WIB.
Direktur Utama BTN Maryono diganti oleh Suprajarto, yang sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Corporate Secretary BTN Achmad Chaerul mengatakan, pengurus bank sesuai hasil RUPSLB ini diharapkan dapat memperkuat kinerja perseroan dalam memenuhi target bisnis.
Sekaligus menjawab tantangan masa depan.
"Kami optimis menjadikan soliditas pengurus bank sebagai modal dan semangat untuk menjadikan kinerja bisnis BTN menjadi lebih baik," kata Chaerul di Jakarta, Kamis (28/8/2019).
Chaerul, meyakini ke depan BTN akan mempunyai peluang untuk tumbuh lebih baik.
Perseroan telah menyesuaikan sejumlah target bisnis dengan dinamika perekonomian yang terjadi baik di dalam negeri maupun luar negeri.