Manokwari merupakan tempat dimana kerusuhan di Papua pertama kali pecah pada Senin (19/8/2019).
Demo ini menyebabkan Kantor DPRD Papua Barat dan sejumlah kendaraan roda dua serta empat dibakar oleh massa.
Lapangan Borasi ikut dibakar oleh massa, bahkan papan reklame dan tiang lampu lalu lintas juga dirobohkan.
Beberapa ruas jalan ditutup dengan cara membakar ban bekas.
Tidak hanya itu bahkan 10 fasilitas publik dikabarkan rusak.
Lebih dari 500 personil dikirim untuk mengamankan wilayah Manokwari.
Pada Rabu (21/8/2019) situasi Manokwari menjadi lebih kondusif, masyarakat melakukan aktivitas seperti biasanya.
Kemudian Sabtu (24/8/2019) polisi berhasil menetapkan tiga tersangka.
Dua tersangka ditangkap karena melakukan penjarahan di ATM kantor MRP Papua Barat dan satu tersangka ditangkap karena melakukan pembakaran pada bendera merah putih.
Sorong juga menjadi sasaran ratusan orang melakukan aksi massa.
Aksi massa ini terjadi pada Senin (19/8/2019) hingga Selasa (20/8/2019).
Massa membakar ban dan menyasar bandara Domine Eduard Osok.
Pemdemo melempar benda ke arah Bandara yang menyebabkan beberapa kaca pecah.
Kantor Polisi dan Lapas Sorong juga menjadi sasaran amukan massa.
90 persen Lapas hangus dan menyebabkan sekitar 258 narapidana kabur.
Kericuhan terjadi saat Wali Kota Lambertus Jitmau menemui massa di Kantor Wali Kota Sorong.
Pendemo bahkan melempari Lambertus menggunakan batu, hal ini menyebabkan aparat kepolisian menembakkan gas air mata.
15 fasilitas publik mengalami kerusakan.