Shamsubahrin Ismail meminta maaf atas pernyataannya yang menghina Indonesia dan menyebut Gojek hanya untuk orang miskin.
Ucapannya tersebut menjadi viral.
Shamsubahrin Ismail mengatakan dirinya tidak bermaksud untuk menghina Indonesia.
“Saya ingin memohon maaf kepada semua rakyat Indonesia karena menyebut orang miskin. Saya tidak bermaksud menghina Indonesia, mereka (Indonesia) di hati saya, tak terlintas kata penghinaan," katanya seperti dikutip dari Malaysiakini, Rabu (28/8/2019).
Baca: Aksi Demo Mahasiswa Papua di Jakarta Pusat Sebabkan Arus Lalu Lintas Macet
Baca: Polisi Gelar Prarekonstruksi Kasus Temuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas
Baca: 10 Aktor Hollywood dengan Pendapatan Tertinggi di Tahun 2019, Capai Angka hingga Triliunan
Dalam konferensi pers, Shamsubahrin Ismail mengaku media sosialnya hingga WhatsApp-nya dibanjiri pesan bernada kemarahan dan ketidakpuasan dari orang Indonesia.
Dilansir dari Malay Mail Rabu (28/8/2019), dia mengaku ucapannya didasari pemberitaan di media massa mengenai kondisi ekonomi yang tengah terjadi di sana.
Dia juga mengaku berada dalam grup WhatsApp berisi driver Gojek dan Grab.
Shamsubahrin Ismail menuturkan ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin karena keberadaan Gojek.
"Jadi, saya meminta maaf atas ucapan saya berdasarkan laporan yang saya baca," katanya.
Baca: Mengenang Kisah Asmara Gigi Hadid dan Zayn Malik yang Diwarnai Drama Putus Nyambung
Baca: Terjadi Kontak Senjata di Papua, Dilaporkan 1 Prajurit TNI Tewas dan 2 Polisi Terluka
Baca: Ibu yang Diinjak Kepalanya oleh sang Anak, Ternyata Bernama Djaiti Bukan Rusmini
Menurut dia, pemerintah Malaysia seharusnya lebih mengenalkan layanan ojek lokal seperti Dego Ride daripada mengizinkan layanan Gojek masuk ke negara itu.
Selanjutnya, dikutip dari Net Straits Times, Shamsubahrin Ismail menilai akses bagi transportasi asing dapat memberi dampak negatif.
Dampak yang ia maksud antara lain ancaman penutupan jika mereka menghadapi masalah.
"Setidaknya, kami mempunyai kendali atas produk transportasi di negeri sendiri seperti Dego Ride untuk mencegah masuknya Gojek," kata Shamsubahrin.
Di sisi lain, setelah permohonan maafnya itu, Shamsubahrin Ismail berharap pengemudi Gojek di Indonesia terutama di Jakarta membatalkan niatnya untuk berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta untuk protes pernyataaannya.
Baca: Juara 1 DStar dan Dapat Hadiah Uang Rp 750 Juta, Begini Ungkapan Terima Kasih Fildan
Baca: Gigi Hadid Mengajak Tyler Cameron Bertemu Ibunya, Akankah Hubungan Mereka jadi Serius?
Baca: Cyberjek - Pesaing Baru Gojek dan Grab, Punya Banyak Kelebihan, Disiapkan Asuransi Jiwa Untuk Driver
Sebelumnya diberitakan hari ini rencananya ribuan pengemudi Gojek akan demo di depan Kedutaan Malaysia di Jakarta.
Penolakan Gojek di Malaysia juga datang di kalangan politisi.
"Jika generasi muda Indonesia bagus, mereka tentu tidak akan keluar negeri mencari kerja. Gojek hanya untuk negara miskin seperti Indonesia, Thailand, India, Kamboja," ujar Shamsubahrin.
“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum syariah,” terang Khairuddin Razali.
Tidak hanya Khairuddin, rekan satu partainya Husain Awang juga menyatakan bahwa angka pelecehan seksual di Indonesia mengalami peningkatan karena kehadiran Gojek.