"Tapi sekarang kita masih terseok-seok dan apalagi di situasi ekonomi global seperti sekarang, menurut saya ini nanti nih presiden nanti ujungnya cuma jadi angan-angan aja gituloh. Seperti Esemka, diomongin gak jadi. Mobil esemka saja engga jadi apalagi pemindahan ibukota nanti 2020-2024," ungkapnya.
Fadli juga mengungkapkan bahwa partai Gerindra memilih Jonggol sebagai ibu kota karena pemindahan relatif lebih mudah.
Lokasi Jonggol juga tidaklah terlalu jauh dengan DKI Jakarta.
"Kalau Jonggol itu split capital, lebih mudah. infrastrukturnya tidak terlalu sulit, jalan sudah ada. lahan masih ada. nah kalau split capital itu lebih mudah," kata Fadli di Komples Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (28/7/2019).