Diberitakan sebelumnya, berdasarkan dokumen rencana pemindahan ibu kota Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), dipilihnya Kaltim menjadi ibu kota baru karena memiliki beberapa keunggulan.
Keunggulan tersebut di antaranya memiliki dua bandara yang besar, yaitu Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan dan Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Kota Samarinda.
Selain itu, Kaltim juga memiliki jalan tol Balikpapan-Samarinda, Pelabuhan Semayang, infrastruktur jaringan energi dan air bersih, struktur demografi heterogen atau sebagian besar penduduknya merupakan pendatang yang tentu lebih terbuka berinteraksi dan menerima perubahan, kemudian masuk Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.