Fakta Pemindahan Ibu Kota Baru ke Kalimantan Timur : Konsep Smart City, Minum Tanpa Air Mineral

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi meninjau lokasi alternatif ibu kota negara di kawasan Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (7/5/2019). (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono)

“Kalau semua kementerian dan lembaga pindah, ya ASN pindah.

Enggak mungkin tinggal di sini (Jakarta),” kata mantan Wakapolri tersebut.

Konsep Pembangunan Ibu Kota Baru

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, ibu kota baru akan dibangun dengan mengusung empat visi yaitu sebagai simbol identitas bangsa; dan smart, green, beautiful, dan sustainable.

Kemudian, modern dan berstandar internasional; serta memiliki tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien.

Lantas, seperti apa kira-kira wilayah ibu kota baru akan dibangun?

Pertama dari aspek smart dan intelligent city.

Penerapan konsep ini akan diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur yang memudahkan pergerakan manusia dan pengolahan limbah.

Hal itu seperti integrated information system, intelligent transport system, smart water management system hingga smart waste management.

"Dulu kita selalu mengeluh, transportasi publik di Jakarta itu suka ngebut, suka berhenti sembarangan.

Masalah itu bisa diatasi kalau menggunakan smart transportation system, termasuk tadi kendaraan listrik," urai Bambang di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (22/8/2019).

Kemudian dalam konsep green city, pembangunan ruang terbuka hijau akan mencapai 50 persen dari total luas wilayah ibu kota.

Selain itu, pemanfaatan energi terbarukan dan rendah karbon akan dimaksimalkan, serta efisiensi dan konversi energi terutama dengan pembangunan gedung berkonsep green building.

"Kenapa kita harus ngomong green melulu dari tadi? Singapura itu sama dengan Jakarta, panas.

Tapi mereka tidak berdiam diri.

Pohon diintensifkan, sehingga sistem penghijauan di Singapura itu bisa turun sampai 2 derajat," terang Bambang.

Dari segi infrastruktur, imbuh dia, yang akan dibangun meliputi transportasi publik, waste water treatment system/sewarage, solid waste system, drainage system, power supply and renewable energy, information and communication technology, airport dan seaport, hingga drinking water and water treatment system.

"Di sana nanti kita akan pakai tap water.

Jadi bisa minum tanpa beli air mineral.

Kenapa beli air mineral? Karena kita harus keluarkan uang dan itu mengurangi daya beli kita.

Halaman
123


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer