Pascapengeroyokan itu, GL mengatakan masih sempat bersekolah pada Jumat, dua hari setelah kejadian itu untuk mengikuti lomba 17-an.
“Diikutin waktu masuk hari Jumat sama si A, kakak kelas. Diikutin saja begitu, mungkin biar enggak lapor guru,” ujar GL.
Baca: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Kamu Lihat Ungkap Karaktermu, Buaya atau Perahu?
Karena dibayangi trauma dan takut menerima perlakuan serupa lagi, GL kemudian memutuskan untuk mendekam di rumah pada hari-hari berikutnya.
Bahkan GL enggan keluar rumah dengan alasan yang sama meskipun guru sekolahnya telah menjenguk dan membujuknya supaya mau bersekolah lagi.
Kawan-kawan seangkatannya juga memberikan dukungan kepada GL agar mau masuk sekolah lagi.
Meski demikian, GL masih saja trauma dan enggan untuk bersekolah sebab peristiwa pengeroyokan itu masih melekat dalam ingatannya.
“Tidur juga enggak tidur semalaman. Dia suka mengigau, minta ampun, minta tolong,” ujar sang ayah.