Wali Kota Risma Diberi Julukan 'Mama Papua', Ketua Adat Tanah Papua: Hatinya yang Saya Lihat

Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini foto bersama Staf Khusus Presiden yang juga Ketua Lembaga Adat Tanah Papua, Lenis Kogoya, perwakilan mahasiswa Papua di Surabaya serta perkumpulan warga Papua di rumah dinas Jalan Sedap Malam, Surabaya, Selasa (20/8/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya berkunjung ke Surabaya menemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada Selasa (20/8/2019) malam.

Staf Khusus Presiden dan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya menyematkan kata " mama Papua" di depan nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Menurut Lenis, Wali Kota Risma dan Khofifah Indar Parawangsa layak disebut "Mama Papua" lantaran keduanya dinilai memiliki perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat Papua, khususnya di Surabaya dan Jawa Timur.

Baca: Mahasiswa Papua di Surabaya Masih Tolak Kedatangan Wali Kota Risma: Ini Kata Ketua Adat Tanah Papua

Baca: TERPANCING Kabar Hoax Mahasiswa Papua Rusak Merah Putih, Tri Susanti, Wakil Ormas, Minta Maaf

Lenis Kogoya dan Tri Rismaharini tak lupa membahas kerusuhan yang melibatkan ormas dan Mahasiswa Papua di Surabaya pada Jumat (16/8/2019) lalu.

Pada kesempatan itu, Lenis Kogoya menyebut Tri RIsmaharini sebagai 'Mama Papua' karena dinilai sebagai pemimpin perempuan memiliki hati yang tulus.

"Munculnya Mama Papua hati, kita membutuhkan hatinya. karena hatinya yang saya lihat," kata Lenis Kogoya, saat berkunjung ke Pemkot Surabaya, Selasa (20/8/2019) malam.

Lenis Kogoya menjelaskan, bagi orang Papua, sebutan Mama itu sangatlah spesial, dan Risma layak mendapat sebutan itu.

"Untuk melayani masyarakatnya itu kita melihat hatinya," lanjut Lenis.

Menurut Lenis Kogoya, konsentrasi Tri Rismaharini pada persoalan anak dan perempuan di Kota Surabaya patut diacungi jempol.

Lenis Kogoya melanjutkan, Tri Rismaharini menurutnya bisa jadi motivasi untuk perempuan di Indonesia.

Sebagai seorang pemimpin, Tri Rismaharini dinilai telah membuktikan seorang perempuan juga dapat membangun negeri.

Dan hal itulah dapat menjadi contoh oleh perempuan lain, termasuk perempuan yang berada di Papua.

"jadi sekarang perempuan indonesia harus berpikir untuk turut serta membangun negeri," pungkas Lenis.

"Saya terima kasih kepada Wali Kota (Risma), ternyata di sini juga ada ada gubernur (Khofifah). Dua-duanya mama Papua dan saya rasa hangat. Hampir tidak bisa pulang saya ke Jakarta," kata Lenis di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Selasa (20/8/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua Adat Papua: Risma dan Khofifah Layak Disebut Mama Papua", https://regional.kompas.com/read/2019/08/21/09201801/ketua-adat-papua-risma-dan-khofifah-layak-disebut-mama-papua?page=all

Lenis mengungkapkan, kepedulian Khofifah terhadap warga Papua, salah satunya ketika banyak memberi program belanja nontunai di program e-Warung saat menjabat Menteri Sosial.

Program itu dinilai memberi sumbangsih terhadap warga Papua.

"Program nontunai itu, mama-mama (di Papua) dia perhatikan, itu hatinya saya membutuhkan itu. Makanya (bantuan) nontunai Ibu Khofifah saya arahkan semua perempuan pegang ATM, itu saya paksakan. Jadi sekarang bantuan nontunai itu yang pegang perempuan semua," ujar Lenis.

Sementara itu, Risma dinilai selalu melibatkan masyarakat Papua dalam setiap acara di Kota Surabaya, khususnya terhadap adik-adik Papua yang tengah menempuh pendidikan di Kota Pahlawan.

Bahkan, banyak warga asli Papua menjadi orang sukses di Surabaya.

Halaman
12


Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer