Miliki Berbagai Filosofi Hingga Riwayat Banjir, Inilah Fakta Pendopo Ageng Puro Mangkunegaran Solo

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendopo Ageng, Puro Mangkunegaran, Solo

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Puro Mangkunegaran merupakan destinasi wisata di Solo yang terletak di Jalan Ronggowarsito Nomor 83, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Satu di antara bangunan yang ada di Puro Mangkunegaran adalah Pendopo Ageng.

Selain keindahannya, Pendopo Ageng juga memiliki beberapa keunikan lain.

Berikut adalah fakta-fakta tentang Pendopo Ageng Puro Mangkunegaran.

Baca: Profil Kampus - Universitas Islam Indonesia (UII)

Baca: 4 Zodiak yang Diam-diam Memiliki Kecerdasan Diatas Rata-rata, Kamu Termasuk?

Pendopo Ageng, Puro Mangkunegaran, Solo (TribunnewsWiki.com/A Nur Rosikin)


1. Memiliki 108 tiang

Ketika dijumpai Reporter TribunnewsWiki pada Senin (19/8/2019), tour guide Falentina Evi Febriani mengatakan Pendopo Ageng memiliki 108 tiang.

Angka 108 terdiri atas angka 1, 0, dan 8.

Apabila dijumlahkan, ketiga angka tersebut menghasilkan angka sembilan.

Falentina Evi Febriani menjelaskan angka Sembilan merupakan angka yang terbesar bagi orang Jawa.

Selain itu, Sembilan juga melambangkan jumlah lubang yang ada pada tubuh manusia, dimana semuanya harus dijaga.

Tiang di Pendopo Ageng Puro Mangkunegaran


2. Soko Guru terbuat dari satu pohon

Pendopo Ageng Puro Mangkunegaran memiliki Soko Guru, atau tiang utama yang berada tepat di tengah bangunan.

Jumlah tersebut melambangkan empat unsur yang mendukung kehidupan manusia, yaitu tanah, air, api, dan udara.

Yang unik, keempat tiang utama ini terbuat dari satu pohon.

Berdasarkan penjelasan Falentina Evi Febriani, pohon tersebut berasal dari wilayah Wonogiri.

Beberapa lampu gantung tampak menghiasi Pendopo Ageng Puro Mangkunegaran


3. Lantai Terbuat dari Marmer

Lantai Pendopo Ageng Puro Mangkunegaran terbuat dari marmer yang berasal dari Italia.

Sebenarnya bukan hanya lantai berasal dari barang luar negeri.

Lampu gantung yang menghiasi atap pun berasal dari Belanda.

4. Pernah Terendam Banjir

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer