Juga memilah pohon penaung yang tumbuh di sekeliling tanaman kopi agar tak terkena sinar matahari langsung.
Baca: Beda dari Kedai Kopi Lain, Hippusuta Usung Konsep Ala Coffee Shop Jepang dan Utamakan Take Away
“Pohon penaung (tanaman kopi) itu nggak bisa sembarangan juga, kita harus pilah-pilah, maksudnya kita nggak boleh menanam pinus. Itu kan termasuk pohon rakus (menyerap) air,” jelas Dofi.
Selain itu, untuk menjadi pohon penaung, sebaiknya memilih tanaman yang memiliki pertumbuhan yang cepat.
Beberapa pohon yang dianjurkan untuk menjadi penaung tanaman kopi dapat meliputi pohon buah-buahan, pohon Lamtoro, ataupun pohon Sengon.
Mereka juga membuat saluran pengairan untuk kebun kopi tersebut.
Aksi-aksi ini dilakukan dengan cara charity atau penggalangan dana sukarela dari kawan-kawannya sesama pecinta kopi.
Baca: Nama Menu Unik Sadari Kopi, Solo Banget!
Tak hanya tahun ini, pada tahun 2018 lalu Dofi juga ikut serta membawa kopi Karanganyar dalam kompetisi, tepatnya dari Desa Gondosuli, Tawangmangu. Kopi Gondosuli ini meraih juara harapan 2.
Dari hasil kompetisi kopi yang diikutinya tersebut, Dofi dan temantemannya sepakat untuk membeli pulper, mesin pengupas kulit buah kopi kemudian diberi kepada petani.
Sedangkan untuk tahun ini, giliran kopi Jenawi yang mendapatkan juara 3.
Hadiah uang tunai yang didapatkan kemudian digunakan untuk membeli huller atau pengupas kulit ari kopi yang juga diserahkan kepada petani untuk digunakan.
“Kita bukan yang kalau menang uangnya dimakan (digunakan) sendiri, itu enggak. Dibalikin ke sana (petani kopi) lagi. Kita dapet itu (hadiah) juga dari sana (perkebunan kopi),” tutur Hari.