Dikutip dari Kompas.com, massa aksi melakukan pembakaran gedung DPRD Papua Barat sehingga mengakibatkan sejumlah ruas jalan harus ditutup, termasuk jalan utama di daerah itu, Jalan Yos Sudarso.
Aksi demonstrasi tersebut berawal dari adanya dugaan persekusi dan aksi rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah di Jawa Timur.
Massa kemudian menyampaikan protes dengan menyebar ke sejumlah jalan sambil membawa senjata tajam dan spanduk sebagai bentuk protes.
Beberapa massa yang membawa senjata tajam juga menebang pohon untuk memblokade jalan.
Massa juga melempar pecahan botol dan merobohkan papan reklame dan tiang lampu lalu lintas di pinggir Jalan Yos Sudarso.
Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap tindakan persekusi dan rasisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) dan oknum aparat terhadap mahasiswa Papua di Malang, Surabaya, dan Semarang.
Baca: Mendagri akan Panggil Tiga Gubernur terkait Aksi Kerusuhan di Manokwari
Sementara itu, Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya juga memberikan tanggapan atas aksi demonstrasi di Manokwari yang berakhir rusuh tersebut.
Lenis berusaha untuk meredam amarah warga Papua yang tengah melakukan aksi demonstrasi.
“Kepada masyarakat Papua, saya minta tolong jangan rusak fasilitas negara,” kata Lenis Kogoya dalam wawancara kepada Kompas TV, Senin.
“Kalau merusak, itu berarti rumah sendiri rusak,” lanjutnya.
Lenis juga mengatakan bahwa kerusuhan di Manokwari perlu dilihat sebagai imbas dari peristiwa yang terjadi di sejumlah kota di Jawa Timur.
Misalnya aksi yang terjadi saat mahasiswa Papua di Malang melakukan demonstrasi.
Saat itu mahasiswa di Papua, menurut Lenis, mengalami diskriminasi bahkan menjadi korban aksi rasialisme.
“Masyarakat marah, siapa yang terima dibilang 'monyet' atau kata-kata tak baik,” ujar Lenis.
Lebih lanjut, Lenis meminta agar aparat melakukan penindakan sesuai aturan yang berlaku.
“Siapa pelakunya (aksi rasialisme), siapa yang mengarahkan kekerasan, harus dibawa ke jalur hukum,” kata Lenis.
Baca: FAKTA-fakta Rusuh Manokwari, Mulai Dugaan Penyebab Rusuh hingga Kapolda & Pangdam Dievakuasi
Baca: PLN Akan Beri Kompensasi Listrik Padam, Simak Cara Cek Besarannya
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo berencana memanggil Gubernur Papua, Papua Barat, dan Jawa Timur sebagai respons atas kerusuhan tersebut.
Kemendagri berencana akan membentuk sebuah tim terkait peristiwa persekusi dan aksi rasialisme terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.
“Kami mendukung upaya Gubernur Papua Barat maupun Gubernur Papua, termasuk Gubernur Jatim untuk duduk bersama membentuk tim,” kata Tjahjo Kumolo di Kantor Kemendagri, Senin siang.