Fakta Pesawat Cessna yang Jatuh di Indramayu, Evakuasi hingga Tak Ada Firasat Keluarga Korban

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi bangkai pesawat Cessna di Sungai Rambatan Cimanuk Desa Lamaran Tarung Blok Kijang Satu, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Selasa (23/7/2019)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bangkai pesawat milik Angkasa Aviation Academy jenis Cessna 172 dengan Call Sign/ Registrasi : PK-WGU berhasil dievakuasi, Selasa (23/7/2019) sekitar pukul 14.20 WIB.

Sebelumnya, pesawat tersebut terjatuh di Sungai Rambatan Cimanuk Desa Lamaran Tarung Blok Kijang Satu, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Senin (22/7/2019) kemarin.

Dikutip dari Tribuncirebon.com, bangkai pesawat ditarik menggunakan satu unit alat berat berupa beko.

Tangan beko diikat di kedua bagian sayap pesawat menggunakan tali tambang, kemudian ditarik ke permukaan.

Saat proses pengangkatan, sayap pesawat patah dan kondisi pesawat hancur berat dibagian depan pesawat.

Berikut sejumlah fakta tentang insiden jatuhnya pesawat tersebut, dihimpun Tribunnewswiki.com dari Tribunnews.com :

1. Korban dan Bangkai Pesawat Cessna Berhasil Dievakuasi

Wakapolres Indramayu, Kompol Fajar Widyadharma mengatakan, dari hasil evakuasi tersebut dapat diselamatkan satu orang korban, dan untuk satu korban lainnya dalam keadaan meninggal dunia.

Diketahui, kedua korban adalah Arthur Arfa (24) dalam keadaan selamat dan Muhammad Salman Al Farisi (25) dalam keadaan meninggal dunia.

"Dalam waktu 1x24 jam alhamdulillah kami beserta instansi terkait berhasil mengevakuasi korban berikut dengan bangkai pesawat," ujar dia kepada awak media saat konferensi pers di lokasi jatuhnya pesawat.

Proses evakuasi bangkai pesawat Cessna (Tribun Cirebon.com/Handhika Rahman)

Wakapolres pun menjelaskan, korban yang sebelumnya tenggelam itu berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (23/7/2019) sekitar pukul 09.35 WIB.

Sedangkan untuk pengangkatan bangkai pesawat dilakukan pada hari yang sama sekitar pukul 14.20 WIB. Lebih lanjut dirinya menyampaikan, saat prosesi evakuasi pihaknya mendapat beberapa kendala di hari pertama, hal itu dikarenakan sulitnya medan menuju lokasi dan minimnya penerangan. Sehingga, proses evakuasi harus berlanjut di hari selanjutnya.

"Kami mengalami kesulitan untuk mengadakan alat berat dengan kondisi jalan yang jauh dan visibilitas sudah berkurang sehingga kami harus menunda pekerjaan kami hingga pagi hari tadi," ucap dia.

2. KNKT Belum Beri Keterangan

Sementara itu, di tempat yang sama, Investigator Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Henry Poerborianto mengatakan, sesuai rencana KNKT akan memeriksa seluruh bagian pesawat sebagai pemeriksaan awal.

Selanjutnya, KNKT juga akan melakukan investigasi pada bandar udara, petugas lalu lintas udara, termasuk pemeriksaan terhadap enginer atau mesin pesawat.

"Pada prinsipnya KNKT masih melakukan pengumpulan data dan belum dapat memberi keterangan kenapa kecelakaan ini bisa terjadi," ujar dia.

Dirinya mengatakan, KNKT akan segera memberikan keterangan awal yang berisikan faktual kecelakaan jatuhnya pesawat selambat-lambatnya dalam kurun waktu satu bulan ke depan. Adapun untuk kerusakan bagian pesawat, dirinya belum dapat memberikan informasi.

"Yang pasti nanti dilaporan akan kami lampirkan apa saja kerusakan itu," ucap Henry Poerborianto.

3. Lokasi Jatuhnya Pesawat Cessna Masih Masuk Area Latihan Sekolah Penerbangan

Halaman
12


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer