6 Insiden yang Hampir Gagalkan Misi Apollo 11 ke Bulan, Kebakaran hingga Neil Amstrong Hampir Tewas

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Astronot dalam misi Apollo 11, dari kiri ke kanan: Neil Armstrong, Michael Collins, dan Edwin Aldrin


Alarm Bahaya

Ketika Apollo 11 bersiap akan mendarat di Bulan, Neil Armstrong dan Edwin Aldrin menyadari bahwa navigasi komputer berkedip menunjukkan sinyal bahaya dengan kode 1202.

Bukan menjadi kesalahan astronot jika keduanya tidak dapat mengingat semua kode alarm.

Neil Armstrong dan Edwin Aldrin segera menginformasikan kejadian tersebut kepada tim kontrol di Houston.

Setelah dikonfirmasi, ternyata sistem komputer mengalami overload data.

Tim kontrol segera melakukan perbaikan agar tidak mengganggu aktivitas astronot.

Hampir Mendarat di Kawah

Ketika Apollo 11 mulai mendekati Bulan, astronot mengalami keterlambatan sehingga tidak dapat mencapai titik pendaratan yang telah direncanakan sebelumnya yaitu di Titik Teduh atau Sea of Tranquility.

Apollo 11 justru mendekati kawah dan kawasan dengan bongkahan batu besar.

Mengetahui bahaya tersebut, Neil Armstrong dengan cerdik segera mengambil alih kontrol manual dan melakukan manuver agar pesawat dapat diarahkan ke daerah yang lebih datar dan tidak berbahaya.

Karena hal tersebut, pesawat hampir kehabisan bahan bakar dan bisa saja para astronot membatalkan misi.

Namun mereka berkeyakinan seperti ketika mengendarai mobil, karena apabila indikator bahan bakar telah mencapai tanda merah, sebenarnya mobil masih bisa berjalan sekitar 32 kilometer lagi.

Meskipun anggapan tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dalam Apollo 11.


Kerusakan Saklar

Tidak lama setelah Neil Armstrong dan Edwin Aldrin berhasil menanjakkan kaki mereka di Bulan, kejadian tidak terduga kembali terjadi.

Ketika Neil Armstrong dan Edwin Aldrin melakukan moonwalk atau berjalan-jalan di Bulan, keduanya tanpa sengaja merusakkan salah satu sirkuit yang berada dalam ransel astronot.

Padahal sirkuit tersebut berfungsi mengontrol tenaga mesin pelontar.

Beruntung Edwin Aldrin yang merupakan seorang teknisi dapat menangani masalah tersebut menggunakan sebuah bolpoin.

Baca: Perayaan 50 Tahun Misi Apollo 11, Ini Kronologi Tim Neil Armstrong hingga Jejakkan Kaki di Bulan

Baca: Kawah Putih Ciwidey

Badai

Ketika para astronot sampai di Bumi, badai di Australia menghalangi Apollo 11 untuk mendarat di Laut Pasifik yang sudah di tentukan sebelumnya.

Halaman
123


Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer