Keputusan ini dilakukan dalam Kongres International Council of Monuments and Sites (ICOMOS) di Baku Azerbaijan.
Dikutip Tribunnewswiki dari laman UNESCO pada Senin (8/7/2019), kawasan tambang batu bara Ombilin Sawahlunto atau Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto juga ditetapkan sebagai warisan dunia terbaru kategori budaya.
Baca: Tuding Copa America 2019 Penuh Korupsi, Lionel Messi Dibayangi Sanksi 2 Tahun
Baca: Adam Levine
Tambang batu bara Ombilin Sawahlunto menjadi warisan dunia kategori budaya kelima dari Indonesia.
Sebelumnya ada Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Sangiran (1996), dan Sistem Subak di Bali (2012) yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia kategori budaya sebelumnya.
UNESCO juga menetapkan tujuh situs budaya yang masuk ke dalam warisan dunia.
Simak tujuh daftar dunia budaya di dunia yang masuk ke dalam daftar warisan dunia terbaru UNESCO:
1. Bagan (Myanmar)
Terletak dekat dengan tikungan Sungai Ayeyarwady, Bagan adalah lanskap suci yang menampilkan beragam seni dan arsitektur Buddha yang luar biasa.
Delapan komponen situs ini mencakup banyak kuil, stupa, biara dan tempa ziarah.
Serta peninggalan arkeologi, lukisan dinding dan patung.
Kota Kuno di Mandalay, Myanmar adalah saksi puncak kesuksesan Bagan sebagai ibu kota kerajaan pada abad ke-11 hingga abad ke-13 Masehi.
Kelompok arsitektur monumental ini mencerminkan kekuatan pengabdian religius dari kekaisaran Buddha awal.
2. Seowon, Akademi Neo-Konfusianisme Korea - Korea Selatan
Situs ini terletak di bagian tengah dan selatan Korea.
Terdiri dari sembilan Seowon, mewakili jenis akademi Neo-Konfusianisme dari Dinasti Joseon pada abad ke-15 hingga ke-19 Masehi.
Pembelajaran, pemujaan para cendekiawan dan interaksi dengan lingkungan adalah fungsi-fungsi penting dari ikan laut yang dinyatakan di dalam desain mereka.
Terletak di dekat pegunungan dan sumber air, mereka menyukai apresiasi alam dan penanaman pikiran dan tubuh.
Bangun bergaya paviliun dimaksudkan untuk memfasilitasi koneksi lanskap.
Seowon menggambarkan proses historis di mana Neo-Konfusianisme dari China diadaptasi dengan kondisi Korea.