3. Singapura
Perayaan Waisak di Singapura tidak kalah unik. Umat Buddha di Singapura merayakan Waisak dengan melepaskan burung dari sangkar secara bersamaan.
Burung yang dilepaskan merupakan burung liar, bukan burung peliharaan.
Adapun makna dari tradisi pelepasan burung liar dari dalam sangkar ini adalah menggambarkan kebebasan.
Selain itu, ritual ini dimaknai juga sebagai kedatangan hari yang baru dan menjadi perayaan nilai-nilai yang ditinggalkan oleh Buddha bagi umatnya.
4. Nepal
Saat hari Waisak tiba, umat Buddha di sana akan berbondong-bondong menuju tempat kelahiran Buddha, Lumbini.
Mereka merayakan Waisak dengan memberikan sumbangan atau berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
Mereka juga akan berbondong-bondong ke Monkey Tample untuk berdoa. Tradisi lain yang ada di Nepal, mereka akan mengunjungi wihara-wihara untuk memberi penghormatan kepada Buddha.
Hal menarik lain, saat perayaan Waisak, umat Buddha di sana hanya mengonsumsi makanan vegetarian.
5. Korea Selatan
Negara selanjutnya yang memiliki tradisi unik setiap Waisak adalah Korea Selatan.
Setiap tiba hari raya Waisak, umat Buddha di sana akan menghias candi-candi yang ada di wilayah tersebut.
Ratusan lentera berbentuk teratai dipasang di setiap candi dan akan menerangi saat malam tiba.
Selain untuk mengenang kelahiran Buddha di dunia, tradisi ini juga diadakan untuk mengenang nilai-nilai Buddha.
6. Sri Lanka
Hampir seperti Korea Selatan, perayaan Waisak di Sri Lanka juga diperingati dengan memasang lentera-lentera cantik dengan warna-warni yang indah.
Ketika malam tiba, lentera atau lampion tersebut akan membuat pemandangan di sana terlihat sangat indah.
Biasanya perayaan ini dilakukan di Kolombo yang tidak lain merupakan ibu kota Sri Lanka.
Selama perayaan Waisak di Sri Lanka, ada beberapa aturan yang harus dipenuhi. Misalnya tidak boleh berjualan alkohol dan daging.